Reses Sri Laelasari Lokus di Tiga Desa Tingginya Angka Stunting




KUNINGAN (KN),- Reses anggota DPRD Kabupaten Kuningan Fraksi Partai Gerindra Caturwulan II Masa Sidang Tahun 2025, Sri Laelasari, di tiga desa Lokasi Khusus (Lokus) tingginya angka stunting.





Wakil rakyat dari Dapil Kuningan 1 (Kecamatan Kuningan, Cigugur, Garawangi, Sindangagung, Ciniru dan Hantara) itu, hari ini mengadakan pertemuan dengan warga masyarakat di dua desa, yaitu Desa Ancaran, Kecamatan Kuningan dan Desa Kertaungaran, Kecamatan Sindangagung, Sabtu (22/3/2025). 

Sebelumnya, Jumat (21/3) pertemuan dengan warga Desa Tembong, Kecamatan Garawangi. 

Kepada warga masyarakat, Sri mengatakan, masih tingginya angka stunting di Kabupaten Kuningan, ia mendorong agar masyarakat untuk hidup sehat dan bergizi karena makanan sehat dan bergizi sangat penting untuk tumbuh kembang anak-anak dan ia berharap masyarakat lebih sadar akan pentingnya pola makan yang sehat akan berperan dalam meningkatkan kualitas hidup. 

"Pertumbuhan anak ketika masih bayi perlu mendapat perhatian khusus, baik dari pemerintah maupun orangtua karena masa pertumbuhan anak akan menentukan masa depan bangsa dan seiring dengan program Presiden Prabowo yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG) Menuju Indonesia Emas 2045," katanya. 

Di Desa Ancaran, reses dihadiri kepala desa, ketua BPD dan Babinsa. Begitu pula di Desa Kertaungaran, nampak hadir kepala desa beserta warga yang antusias menghadiri kegiatan tersebut.

Sri menjelaskan, tujuan reses untuk menerima aspirasi langsung dari warga masyarakat yang nantinya akan dibahas di Fraksi Gerindra serta diajukan dalam program kerja saat penyusunan RAPBD Kabupaten Kuningan. 

"Sebagai wakil rakyat saya wajib mendengarkan dan menerima aspirasi dari warga masyarakat, apa keinginan maupun kesulitan yang dihadapi warga selama ini dan saya akan mengawal agar aspirasi tersebut bisa terrealisasi," katanya. 

Ia pun mengajak warga masyarakat bersatu kembali setelah Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Kuningan. Pemilu sudah selesai mari bersatu kembali membangun desa, jangan terpecah-pecah hanya karena beda pilihan. 

Bukan hanya itu, ia pun mengajak masyarakat untuk memelihara situs makam keramat Embah Buyut Gunung di kompleks pemakaman Sadilem Desa Ancaran karena bisa dijadikan sumber pengembangan ekonomi bagi Desa Ancaran maupun masyarakat. 

"Masih banyak masyarakat Kuningan  yang belum mengetahui makam keramat Embah Buyut Gunung di Desa Ancaran, termasuk saya juga baru tahu. Buat apa kita ziarah ke makam yang jauh di luar Kuningan, kenapa kita tidak mengoptimalkan keberadaan makam  bersejarah yang Desa Ancaran," katanya. 

Pada kesempatan itu, ia mengaku prihatin dengan keberadaan sampah di pasar Ancaran yang belum dikelola dengan baik, oleh karenanya ia mengajak kepada warga masyarakat untuk memilah sampah organik dan non organik yang masih bisa dimanfaatkan.
 
Dalam sesi tanya jawab, warga Desa Ancaran mengusulkan perbaikan jalan poros desa, drainase dan Penerangan Jalan Umum (PJU) yang kebetulan di lokasi itu terdapat kantor pemerintah, seperti Pengadilan Agama Kabupaten Kuningan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa. 

"Kami mengusulkan lampu penerangan atau Penerangan Jalan Umum (PJU) di Bojong," kata warga. 

Sri pun mendapat penjelasan dari Kades Ancaran, bahwa BUMDes Ancaran yang hingga sekarang masih berjalan. Sedangkan kondisi jalan lingkungan dan jalan poros desa meskipun sudah ada diperbaiki tapi di beberapa titik masih perlu diperbaiki. 

Termasuk program Kuningan Caang 10 terdapat beberapa tiang PJU yang sudah padam. 

Mengenai banjir dan sampah, kades menambahkan, bahwa hal itu merupakan masalah nasional, maka ia mengajak warga agar menjaga lingkungan jangan membuang sampah sembarangan. 

"Satu hal lagi, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Desa Ancaran urutan paling bawah se-Kabupaten Kuningan hanya mencapai 34%," sebutnya.

Di Desa Kertaungaran, Sri menerima aspirasi dari warga mengenai pemberian bansos dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) BPJS gratis yang tidak tepat sasaran. 

"Soal bansos yang tidak tepat sasaran dan BPJS gratis ini perlu penyelesaian yang menyeluruh dan akan saya sampaikan hal ini kepada dinas terkait," kata Sri. 

Pewarta : deha. 


Diberdayakan oleh Blogger.