Ustadzah Fatimah: Diskusi Terbatas "Rusaknya Generasi, Tanggung Jawab Siapa" Mewakili Hati Perempuan


KUNINGAN (KN),- Dosen Prodi Bahasa Inggris Universitas Islam Al-Ihya (Unisa) yang juga aktif di Majelis Taklim Muslimah Pelindung Surga, Ustadzah Fatimah Salma, mengatakan, kegiatan diskusi tentang perempuan, anak dan remaja harus kontinyu dilaksanakan. 




Hal itu dikatakan usai memberikan materi dalam Diskusi Terbatas bertema Rusaknya Generasi, Tanggung Jawab Siapa di Highland Bakery and Coffe Kuningan,kepada kamangkaranews.com, Sabtu (22/2/2025). 

Menurutnya, diskusi tersebut mewakili isi hati masyarakat, khususnya kaum perempuan yang sudah merasa miris dengan perkembangan zaman dan sebagai kaum perempuan banyak merasakan kekhawatiran terhadap apa yang terjadi pada generasi muda. 

"Forum seperti ini bisa memberikan motivasi aspirasi kemudian masukan-masukan dari berbagai elemen termasuk kehadiran Bunda Sri Laelasari membantu kami memberikan update informasi terkait apa yang terjadi di Kabupaten Kuningan," katanya. 

Dengan demikian, fakta itu bisa menjadi kajian yang selanjutnya naik ke tingkat yang lebih tinggi yaitu Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan, seperti tadi disampaikan bahwa di Kuningan perlu adanya rumah singgah khusus untuk penanganan Perlindungan Perempuan Anak (PPA) dan remaja. 

"Saat ini belum ada rumah singgah PPA dan mungkin bisa dijadikan PR utama dulu bagi Bunda Sri untuk menyediakan rumah singgah khusus sedangkan pengelolaannya nanti bisa didiskusikan kembali apakah akan melibatkan kami sebagai elemen masyarakat atau bagaimana," katanya. 

Dijelaskan, di Kabupaten Kuningan banyak persoalan perempuan, anak dan remaja yang menjadi korban kekerasan. Seperti Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), korban bully, pelecehan seksual dan penyimpangan seksual. 

"Bunda Sri patut kami apresiasi karena sedikit banyak akan membantu kami dalam mengatasi problem perempuan, anak-anak dan remaja. Menurut saya merupakan terobosan yang baik," katanya. 

Pewarta: deha. 





Diberdayakan oleh Blogger.