Pemerhati Sosial Apresiasi Baksos PWI Kuningan
KUNINGAN (KN),- Bakti sosial yang dilakukan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kuningan dalam agenda HUT ke-79 PWI dan Hari Pers Nasional (HPN) 2025, kepada warga terdampak bencana alam dan warga kurang mampu, Kamis (13/2) diapresiasi Pemerhati Sosial dan Kebijakan Publik Kabupaten Kuningan, H.R. Ayip Syarip Rahmat.
Ia mengatakan, kegiatan baksos yang dilakukan jajaran pengurus dan anggota organisasi wartawan tertua di Indonesia (PWI) khususnya di Kabupaten Kuningan yang peduli terhadap warga lain dan perlu dibantu merupakan sikap yang layak dicontoh.
"Saya mengapresiasi kegiatan baksos tersebut dan berharap bisa dilaksanakan setiap tahun dalam memperingati HUT PWI dan HPN," kata Ayip kepada kamangkaranews.com, di salah satu rumah makan di kawasan Kecamatan Cigandamekar, Senin (17/2/2025).
Dikatakan, wartawan yang ada di organisasi PWI merupakan orang-orang pilihan, berkompeten dan kredibilitasnya tidak diragukan lagi karena ia pun mengetahui bahwa untuk menjadi anggota PWI tidaklah mudah.
Menurut Kang Ayip, panggilan akrabnya, syarat untuk menjadi anggota PWI seperti yang ia baca di media, wartawan itu harus sudah lulus Uji Kompetensi Wartawan (UKW) oleh Dewan Pers Indonesia dan telah mengikuti Orientasi Kewartawanan Keorganisaaian yang diselenggarakan PWI.
"Dengan adanya baksos tersebut, menunjukkan wartawan di PWI Kabupaten Kuningan bukan hanya profesional dan proporsional tetapi memiliki 'sense of belonging' terhadap kesulitan orang lain, dalam hal ini warga yang menderita dan kurang mampu," katanya.
ia pun mengupas fungsi pers. Pertama, fungsi kontrol sosial yaitu unsur social participation (keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan), social responsibility (pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat), social support (dukungan rakyat terhadap pemerintah), social control (kontrol masyarakat terhadap kebijakan pemerintah).
Kedua, fungsi informasi, menjadi media informasi yang memberi dan menyediakan informasi tentang peristiwa yang terjadi kepada masyarakat.
Ketiga, fungsi pendidikan yaitu memuat tulisan mengandung pengetahuan, sehingga dapat meningkatkan wawasan kepada pembaca atau pemirsanya.
Keempat, fungsi hiburan termasuk seni dan budaya untuk mengimbangi berita-berita berat (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot.
Kelima, fungsi ekonomi yang merupakan interaksi antara pers dengan masyarakat terhadap pemanfaatan produk hasil karya jurnalistik yang dimuat di surat kabar, tabloid dan majalah, disiarkan di radio serta ditayangkan di TV maupun media online.
"Fungsi ekonomi ini dapat diartikan bahwa produk media massa dapat dijual dan hasilnya untuk menghidupi pers serta masyarakat sebagai mitra bisnis misalnya agen penjualan sirkulasi atau biro iklan," katanya.
Kendati pers mempunyai fungsi informasi untuk mentransformasikan informasi pembangunan pemerintah tetapi ia berharap pers yang wartawannya berada di PWI Kabupaten Kuningan bisa menjadi mitra kritis bagi Pemda Kuningan dan sebagai penyambung suara masyarakat.
"Saya setuju dengan pendapat Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Pak Nuzul Rachdy bahwa pers yang wartawannya ada di PWI menjadi mitra kritis pemerintah," pungkas pria yang dikenal "vocal" dalam mengkritisi keterlambatan pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) PNS dan Tunjangan Profesi Guru (TPG) itu.
Pewarta: deha.
Post a Comment