Cisanggarung Banjir Tertutup Material Galian C, Enam Kolam Ikan Milik Warga Jadi Korban
KUNINGAN (KN),- Enam kolam ikan milik warga masyarakat Desa Luragunglandeuh, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, menjadi korban meluapnya aliran sungai Cisanggarung yang banjir ketika turun hujan karena tertutup sisa material galian C, Sabtu (2/11) sore.
Aktivis Aliansi Masyarakat Peduli Luragung (Ampel) Iwan Kurniawan, Minggu (3/11/2024) mengatakan, ia menerima laporan dari warga setempat menginformasikan bahwa terdapat enam kolam ikan milik warga menjadi korban akibat meluapnya air dari aliran sungai Cisanggarung saat turun hujan.
"Air dari aliran sungai masuk ke kolam ikan berakibat ikan yang ada di dalam enam kolam terbawa hanyut dan kondisi kolam menjadi rusak dengan total kerugian mencapai Rp21 juta," kata Iwan, sebagaimana laporan dari warga.
Misalnya salah seorang pemilik kolam ikan yang menjadi korban bernama Kacung, menyampaikan bahwa kejadian tertutupnya aliran sungai sudah terjadi beberapa waktu lalu dan sudah disampaikan ke pihak galian C.
Namun hingga sekarang tidak ada tanggapan yang nyata untuk membersihkan aliran sungai, sehingga para korban merasa kecewa dengan lambatnya perusahaan membersihkan aliran sungai yang tertutup tanah merah.
Musibah itu sudah dilaporkan ke Pemerintah Desa Luragunglandeuh dan pihak perusahaan tetapi belum ada jawaban yang kongkrit terkait kejadian tersebut.
"Ini menjadi bukti dampak galian ini memang nyata. Ketika hujan akan terjadi longsor dan banjir dan pada saat musim kemarau akan kekeringan. Semoga pemerintah semakin selektif dalam menerbitkan izin dan mempertimbangkan secermat mungkin dampak dari kegiatan galian C sehingga izin tidak mudah diterbitkan," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Masyarakat Jawa Barat Hejo (DPD GJH) Kabupaten Kuningan, Nanang Subarnas, ketika diminta pendapatnya mengenai persoalan itu mengatakan, Ampel merupakan bagian dari mitra komunitas peduli lingkungan bersama GJH.
"Kita akan terus berkoordinasi dengan Ampel dan warga agar permasalahan yang dihadapi warga ini bisa terselesaikan. Bila perlu kita akan lakukan audiensi ke Pemprov Jabar melalui Gema Jabar Héjo pusat," katanya.
Menurutnya, permasalahan gangguan terhadap lingkungan dari aktivitas manusia yang disengaja ini memang perlu diluruskan jangan sampai karena kepentingan segelintir orang akan mengorbankan hak hidup manusia dan mahluk hidup di ekosistem sekitar munculnya gangguan lingkungan ini.
Pewarta: deha.
Post a Comment