Jumlah Kebakaran Lahan Berkurang, Masyarakat Tetap Waspada Jangan Membakar Lahan Sembarangan


KUNINGAN (KN),- Kebakaran lahan tahun ini (hingga 21 Agustus 2024) berjumlah 4 kejadian sedangkan kebakaran bangunan 29, sangat berbeda dibandingkan dengan tahun kemarin hingga mencapai ratusan, namun warga masyarakat diharapkan tetap waspada jangan membakar lahan sembarangan. 

"Tahun ini hingga 21 Agustus 2024 penanganan kebakaran berjumlah 33 kasus, 4 diantaranya kebakaran lahan dan itu pun masih skala kecil," sebut Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemadam Kebakaran (UPT Damkar) Satpol PP Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusumah, kepada kamangkaranews.com di ruang kerjanya, Kamis (22/8/2024). 

Meskipun demikan, lanjutnya, ia berharap warga masyarakat tetap waspada menjaga lingkungannya jangan membakar lahan sembarangan karena sangat berbahaya apalagi di musim kemarau sekarang ini. 

"Jika melihat tetangga membakar sampah atau lahan kebun agar diingatkan karena apinya bisa merembet ke tempat lain dan akhirnya kebakaran itu menjadi besar sehingga membahayakan sekitarnya," ujarnya. 

Menurutnya, berkurangnya kejadian kebakaran lahan tahun ini apakah kesadaran warga masyarakat sudah meningkat atau karena gencarnya anggota Damkar melakukan sosialisasi terutama setelah memadamkan kebakaran lahan maupun bangunan. 

"Kebakaran lahan tahun ini diduga karena membuang puntung rokok sembarangan dan membakar sampah dalam kondisi angin besar sehingga api merembet ke tempat lainnya," kata Andri. 

Ia pun mengimbau kepada masyarakat jika terjadi kebakaran lahan berskala kecil dan masih bisa dipadamkan oleh masyarakat menggunakan peralatan seadanya dengan kapasitas air yang sedikit, maka lakukanlah pemadaman sendiri tidak perlu menghubungi UPT Damkar. 

Kenapa demikian, sering terjadi ketika anggota Damkar datang ke lokasi kejadian kebakaran lahan yang skalanya kecil ternyata api sudah padam atau dipadamkan oleh warga masyarakat. 

"Iya kalau lokasi kebakaran lahan itu jaraknya dekat dengan Mako Damkar, bagaimana jika jauh ? kendaraan pemadam kebakaran datang ke lokasi tersebut harus menggunakan BBM sehingga biaya operasional tidak efektif," katanya. 

Kendati jumlah kebakaran lahan berkurang, UPT Damkar selalu mengutamakan kesiapsiagaan, baik personal ada pengaturan regu piket dan cadangan SDM anggota yang kebetulan hari itu sedang tidak piket maupun sarana prasarana kendaraan operasional. 

"Dari 6 kendaraan pemadam kebakaran hanya 2 unit yang kondisinya bagus sedangkan 4 kendaraan sebaiknya diganti mungkin karena sudah terlalu lama/tua sehingga biaya perawatannya cukup tinggi," ungkap dia. 

Menyikapi pengaduan masyarakat atau permintaan pertolongan untuk mengevakuasi binatang berbahaya seperti adanya ular, ia berhadap kepada masyarakat agar secepatnya menghubungi UPT Damkar sambil memantau atau memperhatikan kemana perginya ular tersebut. 

"Seperti kemarin ular jenis king cobra di Dusun Pancurendang RT.02 RW.04 Desa Dukuhmaja Kecamatan Luragung menurut warga panjangnya sekira 5 meter tidak bisa kami tangkap karena kehilangan jejak akibat terlambatnya laporan dan warga tidak ada yang memantau kemana perginya ular itu," katanya. 

Di akhir perbincangan, ia mengimbau kepada warga masyarakat jika terjadi kebakaran, segera laporkan ke kantor UPT Damkar Sat Pol PP Kabupaten Kuningan telepon (0232) 871113 dan 081322698881, layanan gratis tidak dipungut biaya apapun.

Pewarta : deha.


Diberdayakan oleh Blogger.