Warga Grand Amelia Kembali Segel Proyek Pembangunan PT Bhakti Arta Mulia




KUNINGAN,- Warga kembali melakukan penyegelan terhadap pembangunan Komplek Perumahan Grand Amelia 2 yang dibangun PT. Bhakti Artha Mulya karena banyan warga mengeluh masalah pengairan.

"Aksi warga ini dipicu masalah kekeringan air dan mesin sumur 2 yang rusak diabaikan oleh pihak PT. Bhakti Artha Mulya serta anggaran dari wifi my republik tidak disampaikan kepada warga dan tidak ada perizinan ke RT dan RW," kata salah seorang warga setempat, Imam Royani yang juga Sekjen Fokus, kepada kamangkaranews.com, Sabtu (20/7/2024). 

Mereka meminta agar air menjadi lancar dan dana sumbangsih dari provider my republik yang bekerja sama dengan  PT Bhakti Artha Mulia supaya dikeluarkan untuk kepentingan masyarakat, apabila dana tersebut tidak dikeluarkan maka provider my republik harap angkat kaki dari sini.

Yang terpenting, masih kata Imam, warga menuntut direktur PT Bhakti Artha Mulya, Budi Santoso, yang tidak komit terhadap hasil dari mediasi di balai Desa Kedungarum beberapa waktu yang lalu agar dipecat. 

"Tuntaskan masalah air, anggaran sumbangan dari my republik berikan kepada warga dan pecat Pak Budi karena warga saat ini sudah emosi dan jika terjadi hal-hal lain yang tidak kondusif itu di luar kontrol kami," tandasnya.
 
Seperti diberitakan sebelumnya perselisihan warga RT.018, RT.019 dan RT.020 Desa Kedungarum, Kecamatan Kuningan serta Desa Gereba, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, dengan pihak pengembang Perumahan Grand Amelia 2 yaitu PT. Bhakti Artha Mulya, terkait masalah pengairan, namun hingga sekarang persoalan itu belum selesai. 

Pewarta: deha. 

Diberdayakan oleh Blogger.