Mahasiswa Uniku Ciptakan Solusi Cerdas Aplikasi reSaji sebagai implementasi Program Inkubasi Bangkit 2024
KUNINGAN,- Mahasiswa Universitas Kuningan(Uniku) telah meraih prestasi yang membanggakan melalui aplikasi inovatif mereka, reSaji. Aplikasi ini dikembangkan bersama dengan lima mahasiswa berbakat dari berbagai universitas di Indonesia pada tahun ini.
reSaji berhasil terpilih sebagai salah satu dari sepuluh tim terbaik dalam Bangkit Academy 2023 Batch 2, menonjol dengan solusi cerdasnya dalam mengatasi pemborosan makanan dan mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Implementasi program Bangkit akademi ini dilaksanakan Februari hingga Desember 2024.
Menurut Dora Songco, Product Marketing Manager Google Indonesia, program ini memberikan fondasi penting untuk keseimbangan antara teknologi dan bisnis.
"Kita menambahkan banyak sekali fondasi penting supaya mereka bisa menjalankannya. Mereka banyak belajar tech skill, ada soft skill juga seperti bahasa Inggris. Tapi tentang bisnis juga kita tambahkan terus," ujar Dora dalam acara lepas sambut Bangkit Academy 2023 di Kantor Google Indonesia.
Mutiara Arumsari selaku program manager bangkit academy sekaligus pembina dari tim resaji mengatakan, reSaji merupakan suatu aplikasi yang inovatif yang menjawab keresahan mengenai food waste. Sebagai salah satu penyumbang food waste terbesar di dunia, Indonesia membutuhkan aplikasi seperti reSaji.
reSaji menawarkan solusi inovatif untuk dua masalah krusial: pemborosan makanan dan kesulitan UMKM. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk membeli makanan berlebih yang masih layak konsumsi dengan harga yang lebih murah.
Pengguna dapat menikmati hidangan lezat dengan hemat sambil berkontribusi dalam mengurangi sampah makanan. Di sisi lain, UMKM mendapatkan peluang emas untuk memperluas jangkauan pelanggan, mengurangi kerugian akibat makanan berlebih yang berpotensi terbuang, dan meningkatkan penjualan, membuka jalan bagi kemajuan usaha mereka.
Taufik Nurul Hidayat, mahasiswa Program Studi Sistem Informasi di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Kuningan, bersama timnya yang terdiri dari Made Hollanda Putri, I Gusti Agung Intan Utami Putri dan Ni Komang Putri Sandya dari Universitas Udayana, Muhammad Rizki dari Universitas Ibn Khaldun Bogor; serta Satrio dari STMIK IKMI Cirebon, berhasil menciptakan aplikasi reSaji.
Aplikasi ini menawarkan solusi cerdas untuk mengatasi permasalahan sisa makanan dan membantu UMKM. Dengan reSaji, pengguna dapat membeli makanan berlebih yang masih layak konsumsi dengan harga yang lebih murah, sehingga mengurangi pemborosan makanan.
Di sisi lain, UMKM yang bekerja sama dengan reSaji mendapatkan keuntungan dengan mengurangi kerugian akibat makanan yang tidak terjual dan meningkatkan penjualan mereka.
Keberhasilan tim reSaji ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi Universitas Kuningan, tetapi juga menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh mahasiswa-mahasiswa Indonesia dalam menciptakan solusi nyata bagi permasalahan sosial.
"Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras dan dedikasi dari seluruh anggota tim. Kami berharap aplikasi reSaji dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan membantu UMKM untuk berkembang," ujar salah satu anggota tim reSaji.
Para anggota tim juga mengajak masyarakat untuk mendukung karya inovatif ini dengan mengunduh aplikasi reSaji yang kini sudah tersedia di Google Play Store, serta mengikuti akun media sosial reSaji @resaji_official untuk mendapatkan informasi terbaru dan promo menarik.
Dukungan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk kesuksesan aplikasi ini. Para UMKM yang memiliki makanan berlebih juga diajak untuk bergabung sebagai mitra reSaji untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan profit mereka.
Universitas Kuningan bangga atas pencapaian mahasiswa ini dan berharap prestasi ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Bersama reSaji, kita bisa wujudkan masa depan yang lebih ramah lingkungan dan mendukung kemajuan UMKM Indonesia!
Post a Comment