Calon Bupati Kuningan Wajib Paham Multi Potensi Daerah



Oleh: H. Yusron Kholid, M.Si

Kabupaten Kuningan secara geografis berada di lereng gunung tertinggi di Jawa Barat, dengan luas wilayah sekitar 1.178.58 km2.

Kuningan memiliki potensi luar biasa, khususnya sumber daya alam (SDA) seperti sumber air, pertanian, perikanan, perkebunan, destinasi wisata, tambang batu pasir termasuk geothermal yang masih terus dikaji di pusat dan SDA lainnya 

Secara demografis Kuningan yang dihuni ±1.200.000 jiwa, dengan penganut agama Islam sekira 99.03%, merupakan potensi besar yang patut terus diberdayakan sesuai kapasitas atau kadar serta karakter masyarakat - biqodri uqulihim.

Tentu tidak dalam konteks memprioritaskan mayoritas maupun memarginalkan minoritas, semua dalam bingkai setara dan keberadilan.

Berdasar sekilas gambaran tersebut, memasuki masa penjaringan para Calon Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada 2024, tentu diharapkan Bupati Kuningan memiliki kapabilitas tata kelola kepemerintahan yang mumpuni, paham multi potensi daerah dengan indikator paham teritorial, tibmas, kultur masyarakat termasuk agama serta political will yang kuat.

Stabilitas dan kondusifitas daerah cukuplah menjadi modal utama untuk terus disinergiskan dengan visi misi yang akan ditetapkan.

Prinsipnya jangan sampai ada Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati yang miliki ideologi lain selain Panca Sila serta pilar kebangsaan yaitu UUD '45, Bhinneka Tungggal Ika dalam bingkai NKRI di daerah.

Kuningan ke depan butuh eksekutif dan legislatif yang kokoh sinergis yang siap mengawal amanah secara konstitusional, rasional dan terukur. 

Keterbukaan publik menjadi fardhu 'ain bagi siapa pun pengambil kebijakan daerah serta mengedepankan prinsip musyawarah lintas stakeholder guna mewujudkan Kuningan yang Rapih Winangun Kertaraharja (tertib, teratur dan penuh semangat membangun demi terciptanya kemakmuran dan kesejahteraan lahir bathin).

Hal tersebut di atas wajib mendapat perhatian seksama dan bersama, mengingat Kuningan memiliki ragam urusan cukup berat semisal penanganan kemiskinan ekstrim sekitar 12%, pengangguran sekitar 8%, utang daerah sekitar 490 milyar, PAD yang belum optimal serta infrastuktur yang masih menyisakan pekerjaan rumah.

Sungguh publik sangat mendambakan bupati ke depan memiliki kualitas, kapabilitas serta integritas yang mampu memahami persoalan sistemik, jelas, tegas serta paham mengarahkan dan memberdayakan multi potensi daerah secara efektif, kolaboratif dan produktif.

*)Penulis: Dewan Pembina Majelis Ta'lim As-Sa'adah Kuningan.

Diberdayakan oleh Blogger.