Kepala TK Bilal Al-Aliim : Anak-Anak Merasa Senang terhadap Edukasi Damkar

Foto : UPT Damkar.

KUNINGAN (KN),- Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Bilal Al-Aliim, Desa Cikupa, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Yeti Nurhayati, mengatakan, anak-anak didiknya merasa senang terhadap penjelasan pembelajaran atau edukasi oleh Unit Pelaksana Teknis Pemadam Kebakaran (UPT Damkar) Sat Pol PP,  Selasa (30/4/2024).

"Kunjungan ke UPT Damkar rutin kami lakukan dan sekarang ini tidak semua anak ikut karena sudah pernah ke sini tapi hari ini sebanyak 33 anak, 3 guru dan 10 orang tua murid," sebut Yeti kepada kamangkaranews.com di UPT Damkar.

Menurutnya, petugas UPT Damkar sangat ramah sehingga anak-anak, guru maupun orang tua murid bisa mendengarkan langsung mengenai bahaya dan penanganan kebakaran yang diakibatkan dari kebocoran tabung gas LPG.

Selain itu pula, UPT Damkar menjelaskan mengenai tugas dan peralatan yang digunakan pada saat pemadaman kebakaran serta pemahaman agar jangan mendekati binatang berbahaya, misalnya ular dan lain sebagainya.

"Jika mereka melihat binatang tersebut agar segera memberitahukan kepada orang tuanya, gurunya maupun orang yang lebih tua usianya," katanya.

Terpisah, Kepala UPT Damkar, Andri Arga Kusumah, mengatakan, kegiatan itu dimulai pukul 08:30 hingga 09:45 WIB, menyampaikan tugas pokok dan fungsi Damkar serta pencegahan penanggulangan kebakaran dan simulasi penanganan kebakaran.

"Dengan diberikannya sosialisasi bahaya kebakaran kepada anak-anak usia dini diharapkan mereka dapat memahami terhadap barang-barang yang tidak aman bagi mereka untuk mencegah terjadinya kebakaran," harapnya.

Selain itu pula, orang tua murid sebaiknya mengawasi anak-anak agar menjauhi hal-hal yang dapat menimbulkan terjadinya kebakaran di rumahnya maupun tempat anak-anak bermain di lingkungannya. 

Sebelumnya, UPT Damkar menerima surat dari Kepala TK Bilal Al Aliim, Desa Cikupa, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, nomor 007/Perm/TK-BAA/IV/2024, hal Permohonan Izin Kunjungan, jumlah peserta ± 33 murid dan 3 guru.

Pewarta : deha.