KUNINGAN (KN),- Munculnya nama tokoh nasional dan daerah dalam bursa calon Bupati dan Wakil Bupati untuk bertarung di Pilkada Kuningan 2024 semakin menguat. Mulai dari incumbent Bupati dan Wakil Bupati, Sekda hingga anggota DPR RI mewarnai bursa pencalonan.
Koordinator Mindpol Indonesia, Priyo Pamungkas, mengatakan, Kabupaten Kuningan merupakan daerah yang memiliki potensi luar biasa diantaranya kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia.
"Saya menyarankan dalam pemilihan pemimpin daerah dapat dilihat dari tiga aspek kemampuan pengelolaan daerah," kata Priyo dalam siaran persnya, Jumat (26/4/2024).
Mindpol Indonesia yang merupakan komunitas penggiat ilmu politik yang terdiri dari aktivis dan mahasiswa ini melihat tiga aspek dalam pengelolaan daerah.
Aspek yang pertama, seorang pemimpin mampu mengelola tata kelola sumber daya manusia, melihat potensi dari seseorang yang akan bekerja menjabat suatu dinas atau mampu bergerak teknis secara keilmuan dan taktis secara mental dalam menyelesaikan suatu masalah di daerah. Seharusnya pemimpin melibatkan orang lain agar dapat menyelesaikan masalahnya bersama.
"Kemampuan mengelola sumber daya manusia bukan saja soal melihat secara personal mampu menduduki jabatan suatu dinas, tapi ini harus sinkron apakah kemampuan menghadapi atensi dari suatu kelompok yang beragam dan semuanya berjalan dinamis, bukan bersifat kedekatan orang tanpa melihat kemampuan," katanya.
Aspek kedua, seorang pemimpin wajib memiliki kehandalan dalam melihat potensi daerah tanpa menabrak aturan. Mindpol melihat potensi di Kabupaten Kuningan ini baru 30 persen dikelola dengan baik. Potensi yang dapat menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) belum ada terlihat selama 10 tahun ke belakang. Maka pemimpin ke depannya harus memiliki inovasi dalam memimpin daerah.
"Mampu melihat potensi dan peluang ke depan, sebagai seorang kepala daerah mampu memiliki visi melompat cepat dalam menahkodai suatu daerah. Potensi alam dan industri ramah lingkungan dan aglomerasi kawasan Ciayumajakuning harus dilihat sebagai potensi tinggi," ujarnya.
Pada aspek ketiga, pemimpin harus mampu dalam menggunakan kekuasaan. Bagi seorang pemimpin akan terlihat etos kerjanya apakah dirinya mampu menterjemahkan rencana dan konsep. Pemimpin daerah harus dapat memperlihatkan dirinya bekerja sepenuhnya untuk daerah yang dipimpin bukan untuk diri dan kelompoknya. Maka, semangat kerja seorang pemimpin akan tertular juga kepada bawahannya.
"Masyarakat akan melihat etos kerja dari seorang pemimpin terutama tantangan bagi incumbent atau orang yang ada di lingkarannya akan maju menjadi kepala daerah, kinerja dan track record menjawab apakah seseorang mampu menjadi kepala daerah atau tidak," terangnya.
Mindpol Indonesia melihat nama-nama beredar di media sebagai bakal calon Bupati Kuningan. Priyo menyakini nama yang muncul memiliki semangat yang sama dalam membangun daerah.
Akan tetapi, ketiga aspek kepemimpinan itu harus dilihat dan mengingatkan masyarakat agar tidak membeli kucing dalam karung. Pemilihan Legislatif 2024 menjadi pelajaran dalam bar-bar berdemokrasi.
"Masa suram Kuningan terkait dengan runyamnya tata kelola daerah menjadi acuan bahwa Kuningan harus memilih sosok yang mumpuni dan sanggup mengangkat sebagai daerah emas dan potensial," jelasnya.
Priyo berpendapat, bahwa sosok yang tepat dalam memimpin Kuningan, seorang pengusaha pun tak cukup karena pasti ada konflik kepentingan di belakangnya. Sementara sosok biroktat atau teknokrat yang sudah pernah menjabat di suatu jabatan pasti akan terlihat track record selama menjabat apakah ada kemampuan handal dalam tata kelola daerah.
"Karakter yang cocok menjadi Bupati Kuningan bagi Mindpol, sosok yang sudah berkiprah di kancah nasional, seperti Yanuar Prihatin yang sudah dua kali menjadi dewan dan memiliki trah tokoh nasional serta sudah ikut mengucurkan anggaran ke daerah selama beliau masuk dalam Banggar DPR RI," tegasnya.
Menurut Mindpol, sosok Yanuar Prihatin dinilai pas dalam kontestasi Pilkada Kuningan 2024. Saat ini orang tersebut sebagai anggota DPR RI mewakili Kuningan sudah banyak jasanya dalam membangun infrastruktur melalui fungsi legislasi dan membangun karakter melalui training dan pelatihan yang selama ini diselenggarakan.
"Kapabilitas Yanuar Prihatin sangat diacungi jempol, gaya politiknya yang luwes dan ala santri mampu berkomunikasi dengan lawan dan kawan yang baik. Kemampuan dalam berpolitik dinamis inilah yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas Kuningan ke depannya," kata dia. (*)
Post a Comment