SW #4 PWI Kuningan, Ikhsan Marzuki : Peran Pers Perlu Rekonstruksi Adaptif
KUNINGAN (KN),- Peran atau fungsi pers (jurnalistik) secara teoritis selama ini sudah diakui namun menurut Ketua Gerakan KITA, Ikhsan Marzuki, perlu adanya rekonstruksi adaptif di internal masing-masing media massa.
"Dulu kita melihat media massa itu lebih banyak dikuasai perorangan atau perusahaan yang punya kekuatan modal dengan berbagai persyaratan administrasi," kata Ikhsan Marzuki, kepada sejumlah anggota PWI Kuningan di RM KITA, Kamis (23/11/2023).
Hal itu dikatakan Ikhsan dalam program Sharing Wawasan (SW) keempat anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kuningan bertagline "Antara Gerakan Rakyat dan Eksistensi Media Massa" rangkaian kegiatan menjelang Konferensi Kabupaten PWI Kuningan 14 Desember 2023.
Dijelaskan, sekarang pesatnya teknologi informasi ternyata merubah tatanan kehidupan masyarakat dan media massa yang tidak merekonstruksi adaptif terhadap perkembangan zaman tidak akan bertahan.
Masyarakat tidak perlu membawa-bawa koran atau majalah karena informasi pemberitaan sudah bisa dilihat di telepon seluler (android). Kalau dulu budaya baca sekarang budaya lihat dan dengar (audio visual).
"Bagi saya hanya ingin sharing saja bahwa semua tentu sepakat perlu adanya adaptasi terhadap perkembangan teknologi media," kata Ikhsan yang juga anggota DPRD Kuningan dari Fraksi PKS dan pernah menjadi wartawan di Bandung.
Perkembangan teknologi informasi membuka kesempatan bagi pegiat media dan jurnalis bisa mengakselerasi, mempercepat informasi pemberitaan yang dibutuhkan masyarakat dari media massa lokal, apalagi jika ada live streamingnya.
Konstruksi adaptif untuk memperkuat keberadaan media agar menyelaraskan dengan perkembangan teknologi. Selain itu pula perlu adanya in–depth reporting menyajikan berita secara lengkap, mendalam dan analitis.
"Sehingga membuat pembaca tahu mengenai seluruh aspek yang terjadi pada subjek dari kepastian informasi yang diberikan," katanya.
Selain itu pula, imbuhnya, citizen journalism juga diperlukan maka media massa harus melakukan kolaborasi dengan multi pihak, tidak sekedar memberitakan kegiatan pemerintah saja tapi kolaborasi pemberdayaan pendidikan, advokasi masyarakat, gerakan kolaborasi dengan elemen-elemen yang ada sesuai bidangnya.
"Saya teringat ketika waktu kuliah, salah satu pakem bagi jurnalis itu agar mencintai profesinya karena kalau sudah cinta mah apa pun diterobos dan bagaimana pun dilakukan untuk bisa mendapatkan narasumber," katanya.
Terkait Gerakan KITA (Kritis, Integritas, Transparan, Akuntabel) ia menjelaskan, pada dasarnya ada kesamaan dengan peran jurnalis sebagai kontrol sosial untuk menyuarakan kepentingan masyarakat.
"Kami menganalisa dan mengkritisi terhadap kebijakan Pemerintah Daerah yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingan masyarakat," kata Ikhsan mengakhiri perbincangan.
Baca juga :
https://www.kamangkaranews.com/2023/11/sw-3-pwi-bersama-nuzul-rachdy-mantan.html?m=1
Pewarta : deha.
Post a Comment