Musim Hujan, BPBD Kuningan Sebut Sembilan Wilayah Rawan Bencana
KUNINGAN (KN),- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, menyebutkan, memasuki musim hujan ada 9 wilayah rawan terjadi bencana tanah longsor pergerakan tanah.
"Berdasarkan pemetaan, wilayah tersebut yaitu Cilebak, Subang, Selajambe, Nusaherang, Kadugede, Luragung, Ciwaru, Ciniru dan Hantara," sebut Ibe, panggilan akrab Indra Bayu Permana kepada kamangkaranews.com di ruang kerjanya, Rabu (15/11/2023).
Ibe menjelaskan, kesiapsiagaan yang dilakukan BPBD Kabupaten Kuningan, juga mengacu kepada peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Prediksi prakiraan cuaca dan peringatan dini diinformasikan BMKG dan selalu update, termasuk di media sosial.
Di Kabupaten Kuningan, sejak minggu pertama November 2023 sudah mulai hujan meskipun tidak merata dan intensitasnya tidak terlalu lama tetapi hal itu perlu diantisipasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi peralihan musim dari kemarau ke musim hujan.
Fenomena saat cuaca panas tiba-tiba hujan disertai butiran es, kemudian angin kencang terjadi di beberapa tempat dan terdampak sudah direkapitulasi oleh kaji cepat BPBD Kuningan.
Berdasarkan hal tersebut, BPBD Provinsi Jawa Barat, minggu kemarin melaksanakan rapat koordinasi. Termasuk Apel Kesiapsiagaan di tingkat Jawa Barat ini.
"Kita juga sedang merancang imbauan terkait peringatan dini dan apa-apa saja yang bisa dilaksanakan oleh masyarakat atau pun semua stakeholder," ujarnya.
Penanganan kebencananaan diperlukan koordinasi, kolaborasi semua pihak. Kesiapsiagaan mengahadapi fase bencana hidrometeorologi seperti yang diinformasikan BMKG.
(Bencana hidrometeorologi disebabkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, suhu, angin dan kelembaban. Bentuk bencana hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas).
Ia berharap partisipasi warga masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkunga jangan membuang sampah sembarangan ke saluran air maupun drainase jalan karena ketika turun hujan debit air cukup tinggi saluran air tertutup sampah sehingga menyebabkan banjir.
"Misalnya kejadian di Bundaran Cijoho dan di sekitaran SMAN 2 Kuningan, air meluap ke jalan hingga setinggi lutut orang dewasa dan cukup mengganggu serta bisa membahayakan ke pengendara," katanya.
Terkait retakan tanah di Desa Situgede, Kecamatan Subang, dilakukan penutupan tanah retak bersama Pemdes Situgede. Kemudian adanya aktivasi posko atau pun relawan tingkat desa, kelurahan dan kecamatan.
"Pada 27 November 2023 kita akan mengadakan Apel Kesiapsiagaan dan rapat koordinasi, namun hal-hal teknis seperti himbauan dan sebagainya kita sudah mulai dari sekarang ini," pungkasnya.
Pewarta : deha.
Post a Comment