Bupati Minta OPD Serius dan Koordinasi Tangani Anak Stunting
KUNINGAN (KN),- Bupati Kuningan, Acep Purnama, meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serius menangani anak stunting karena dapat mempengaruhi kualitas anak di masa mendatang dan keberlangsungan generasi.
Hal itu dikatakan Acep ketika membuka acara Rembuk Stunting yang dilaksanakan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kuningan, Rabu (4/10/2023).
Dikatakan, angka stunting di Kabupaten Kuningan masih tinggi. Sebelum Covid jumlahnya sempat menurun drastis namun setelah masa Covid hingga hari ini angka stunting kembali naik.
“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama, dengan keterlibatan semua pemangku kebijakan hal ini bisa kita atasi," katanya.
Stunting merupakan proyek nasional yang tertuang dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021, merupakan perintah langsung Presiden RI untuk mengatasi serta menurunkan angka stunting baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Saat ini kita yang sedang mendapat kepercayaan selaku pemangku kebijakan harus menanganinya secara serius jika dibiarkan stunting akan menjadi beban pemerintah dan negara. Mari kita saling berkoordinasi dan berkolaborasi dalam permasalahan ini untuk Kabupaten Kuningan yang lebih maju," katanya.
Sementara itu, Ketua TPPS, Ridho Suganda, menyebutkan, secara umum, sasaran kegiatan penurunan stunting, terdiri dari, jumlah balita 77.863, balita yang ditimbang 69.239 dan remaja putri 50.966 siswi.
Kabupaten Kuningan terdapat 37 puskesmas yang tersebar di 32 kecamatan, 1.438 posyandu dan 1.373. Berarti ketersediaan Antropometri Kit mencapai 95 persen, merupakan sarana dan prasarana kesehatan dapat diakses oleh masyarakat luas dan cukup memadai untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
"Ke depannya mari kita bekerja sama dalam penuntasan masalah stunting. Saya berpesan bahwa kita harus tetap optimis sambil terus berusaha untuk menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Kuningan," ujarnya.
Pewarta : deha.
Post a Comment