Catatan Pojok Hari Jadi Kuningan
Oleh : Dadang Hendrayudha.
Setiap tahun menjelang 1 September di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, marak ucapan Selamat Hari Jadi Kabupaten Kuningan Ke-...., apakah di media ruang terbuka seperti spanduk, banner dan baligho maupun iklan di media massa.
Ucapan Selamat Hari Jadi Kabupaten Kuningan Ke-...., sebenarnya bertolak belakang dengan berdirinya Kuningan berdasarkan catatan sejarah. Selain itu pula, tidak sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia Ejaan Yang Disempurnakan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Apanya yang salah ?. Mungkin pembaca bertanya-tanya. Untuk menjawab hal tersebut, penulis membuka kembali catatan yang disimpan di laci meja.
Berdirinya Kuningan tidak terlepas dari sejarah ketika Sang Adipati dinobatkan sebagai kepala pemerintah di Kuningan yang mendapat julukan Sang Adipati Kuningan atau Dipati Kuningan 1 September 1498 M.
Saat itu, di daerah Kuningan ada dua tumenggung berada di bawah Kesultanan Cirebon yang dipimpin Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) yakni Kuningan dan Cikaso. Sedangkan Sang Adipati merupakan anak Ki Gedeng Luragung dan diangkat anak pungut oleh Sunan Gunung Jati.
Maka sejak 1 September 1498 M, berdiri Pemerintah Kuningan dipimpin Sang Adipati Kuningan (bukan pemerintah kabupaten yang dipimpin bupati).
Sejarah tersebut tercantum di dalam Perda Kabupaten Kuningan Nomor 21/Dp.003/XII/1978 Tentang Sejarah dan Hari Jadi Kuningan.
Pertanyaan selanjutnya, sejak kapan ada Pemerintah Kabupaten Kuningan ?. Mengacu dari sejarah penjajahan Belanda (waktu itu VOC) jatuhnya Cirebon di bawah kekuasaan VOC sejak tahun 1682 M para sultan dijadikan pegawai oleh Raja Belanda dengan pangkat jabatan bupati dan wedana.
Pada 5 Januari 1819 Pemerintah Belanda mengeluarkan Keputusan (Besluit) Komisaris Jenderal Nomor 23 tahun 1819 untuk membentuk Pemerintah Kabupaten Kuningan tetapi wilayah administratifnya meliputi bagian selatan Kabupaten Kuningan yang sekarang.
Dalam besluit itu pembentukan pemerintah kabupaten di Kuningan secara bersama-sama dengan Maja (sekarang Majalengka), Cirebon dan Indramayu di bawah Keresidenan Cirebon.
Dengan kata lain, sejak 5 Januari 1819 M (bukan 1 September 1498 M) untuk pertama kalinya wilayah Kuningan ada Pemerintah Kabupaten Kuningan yang dipimpin bupati.
Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia, ada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kabupaten Kuningan dalam lingkungan Provinsi Jawa Barat.
Bahkan Pemda Kuningan sudah menerbitkan Buku Sejarah Kuningan, di halaman 110 sudah jelas tertulis 5 Januari 1819 merupakan awal dibentuknya Pemerintah Kabupaten Kuningan.
Penjelasan tersebut untuk menjawab pertanyaan mengenai penulisan Selamat Hari Jadi Kabupaten Kuningan Ke... ternyata bertentangan dengan sejarah karena seharusnya tanpa mencantumkan kabupaten.
Kemudian tentang penulisan Selamat Hari Jadi Kuningan Ke-...., berdasarkan Kaidah Bahasa Indonesia Ejaan Yang Disempurnakan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) seharusnya : Selamat Hari Jadi ke-....Kuningan.
Kenapa demikian, jika menempatkan angka ke-.... di akhir kalimat, maka Kuningan pada tahun berikutnya jumlahnya akan bertambah. Misalnya tahun sekarang jumlah Kuningan 525 dan tahun depan menjadi 526 padahal Kuningan hanya ada satu.
Demikian catatan pojok Hari Jadi Kuningan, tanpa bermaksud menggurui para senior tetapi hanyalah sebuah pemikiran dari penulis yang sedang belajar untuk kebaikan semua, terutama para pelajar generasi penerus di Kabupaten Kuningan.
"Selamat Hari Jadi ke-525 Kuningan".
Post a Comment