12 Kambing Dimangsa Gerombolan Anjing Liar Diduga Rabies

Foto : UPT Pemadam Kebakaran.


KUNINGAN,- Sejumlah kambing milik peternak di Desa Cibentang dan Desa Kalapagunung, Kecamatan Kramatmuya,  Kabupten Kuningan, banyak menjadi korban keganasan gerombolan anjing liar, Sabtu (29/7/2023) malam.


Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemadam Kebakaran (UPT Damkar) Satpol PP Kabupaten Kuningan, Mh. Khadafi Mufti, mengatakan, pihaknya menerima surat permohonan permintaan bantuan dari Pemdes Cibentang," katanya, seperti dilansir dari keterangannya di WAG Damkar, Minggu (30/7/2023).


Dijelaskan, surat nomor : 142.43/03/Pemdes tanggal 29 Juli 2023 perihal pemberantasan anjing liar yang telah memakan hewan ternak dan meresahkan warga Desa Cibentang yang ditujukan langsung ke Kantor UPT. Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan (0232) 871113.


Disebutkan, empat petugas UPT Damkar berangkat ke lokasi pukul 23:00 WIB tiba di lokasi 23:20 dan langsung melakukan mitigasi atau pencarian anjing liar hingga pukul 02:30 WIB.


"Kami dibantu Kapolsek Kramatmulya, Bapak IPTU Adin Saprudin beserta empat anggota Polsek, Babinsa Desa Cibentang, Pak Koptu Ehon, aparat  Desa Cibentang dan masyarakat setempat, termasuk perwakilan aparat Desa Kalapagunung dan Desa Ragawacana," sebutnya.


Menurut keterangan pelapor yaitu Kades Cibentang, Yuyun Yulyaningaih, ada warga yang melaporkan kambingnya semalam didatangi segerombolan anjìng liar yang memakan dan menggigit kambing miliknya sampai mati.


Senada dengan itu, saksi kejadian bernama Tohari , warga Dusun Cikedung RT.07 RW.02 Desa Cibentang, menyebutkan, sekitar pukul jam 06:30 WIB pada saat saksi akan memberikan makan ke kandang ternak  (kambing) diketahui kambingnya sudah dalam keadaan luka-luka di bagian paha, kaki dan leher.


"Kemudian saksi melaporkan kepada perangkat desa," katanya.


Keberadaan anjing tersebut, bergerombol antara 7-10  ekor. Anjing tersebut masih terlihat oleh warga, bahkan sudah terlihat seminggu sebelumnya. Warga khawatir makin bertambah hewannya yang mati atau luka dan ada penyakit yang akan menular pada manusia.


Lebih lanjut Khadafi menerangkan, dengan adanya kejadian itu, pihak desa mengundang Polsek, Babinsa dan Damkar untuk membantu menanganinya dan dilakukan mitigasi atau pencarian.


Mitigasi tersebut, menelusuri titik- titik lokasi kandang, area persawahan, hutan, semak belukar, pemakaman dan hampir seluruh wilayah Desa Cibentang, mulai pukul 23:20 hingga 02.30 WIB.


Dari hasil mapping diperoleh tanda-tanda di sekitar kandang kambing yang diserang oleh anjing liar dimaksud, bahwa perkiraan jumlah anjing +- 5 -10 ekor, bobot anjing diperkirakan 15-20 kg, tinggi anjing 25-35 cm dan panjang anjing diperkirakan 30-45 cm.


"Tanda-tanda itu terlihat dari jejak kaki, bekas serangan dan kerusakan kandang kambing," terangnya.


Pencarian belum membuahkan hasil, atas saran yang disampaikan oleh Kapolsek Kramatmulya, selaku Dalops Perwira Wilayah, pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan besok atau menunggu laporan dari masyarakat.


Kambing yang menjadi korban sebanyak 12 ekor dengan estimasi kerugian mencapai +- Rp20.000.0000. Terdiri dari, milik Tori, warga Desa Cibentang, 2 ekor. Milik Roni Amsyah warga Desa Cibentang sebanyak 7 ekor. Milik Arwa warga Desa Ragawacana, 3 ekor.


Apabila dibiarkan atau tidak dievakuasi maupun diusir dikhawatirkan akan banyak korban hewan ternak dan sangat dikhawatirkan dapat menyerang warga masyarakat.


Berdasarkan keterangan lisan yang disampaikan warga masyarakat dan pemilik ternak maupun  pemdes setempat diindikasikan anjing liar dimaksud sudah terpapar gejala rabies.


"Hal ini terlihat dari perilaku anjing cenderung agresif ketika bertemu dengan manusia bahkan akan menyerang warga dan ketika anjing itu terkena sinar atau cahaya matahari akan langsung lari kencang masuk ke arah hutan," katanya.


Selain itu pula, anjing tersebut mengeluarkan air liur yang menetes tidak seperti biasanya, ekor cenderung berdiri dan lari sedikit terpincang- pincang.


Kemudian, daging dari gigitan dan cakaran yang diduga anjing berwarna hijau dan cenderung kehitaman mengeluarkan bau tidak sedap (saat proses pemotongan hewan dan penguburan hewan).


Khadafi menyarankan kepada warga masyarakat apabila melihat atau menemukan anjing tersebut di pemukiman warga, lakukan penangkapan dan pengusiran dengan menggunakan alat pengaman (kayu, sarung tangan, helm dan lainnya).


Bahkan bila perlu dilakukan penembakan dangan memenuhi unsur keselamatan dari berbagai aspek, terutama jarak tembak dan juga harus disosialisasikan terlebih dahulu kepada warga masyarakat yang terdampak.


Agar tidak terjadi peristiwa serupa sekaligus membantu melakukan pelacakan terhadap anjing, maka pihak pemdes setempat melakukan patroli wilayah lebih ketat dengan peran serta warga masyarakat sekitar.


Pemdes setempat segera memberitahukan atau melakukan koordinasi  kepada dinas terkait (Dinas Kesehatan/Dinas Pertanian dan Peternakan) untuk melakukan pengambilan sample, uji lapangan dan uji lab terhadap kambing-kambing yang diserang oleh anjing liar dimaksud.


"Untuk memastikan terindikasi atau tidaknya terhadap gejala rabies yang dapat membahayakan warga masyarakat," katanya.


UPT Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuningan bersama dengan jajaran Polsek Kramatmulya, Koramil Kramatmulya, Pemerintah  Kecamatan Kramatmulya beserta pemdes dan warga setempat akan melakukan patroli wilayah.


Apabila situasi sangat membahayakan akan dilakukan pemberantasan terhadap anjing- anjing liar yang berada di titik wilayah sebaran (dengan kendali komando berada di Kapolsek Kramatmulya atau Danramil Kramatmulya selama 7 hari ke depan.


"Untuk warga masyarakat pemilik hewan ternak, disarankan agar memperkuat area lokasi ternak dengan memperbaiki kandang dengan lebih baik lagi agar tidak mudah dibobol oleh gerombolan anjing liar," katanya.


Pewarta : deha.
Sumber : UPT Damkar.

Diberdayakan oleh Blogger.