Menelisik Misteri Goa Meriam
Oleh : Dadang Hendrayudha
SETIAP Hari Jadi Kabupaten Kuningan 1 September, salah satu kegiatan yang dilakukan masyarakat adalah Arung Jeram di Saluran Irigasi Surakatiga di sebelah kiri Jembatan Cisanggarung.
Jembatan itu tidak jauh dari Bendungan Cisanggarung, warga sekitar biasa menyebutnya dam berada di perbatasan Kelurahan Kuningan dan Citangtu, Kecamatan Kuningan.
Setiap peserta duduk di atas ban dalam bekas kendaraan roda empat yang dimodifikasi menjadi pelampung, kemudian terbawa hanyut aliran Irigasi Surakatiga dan berakhir di Kelurahan Winduhaji dengan jarak tempuh sekira empat kilometer.
Di dekat lokasi dimulainya arung jeram, selintas tidak ada yang aneh, hanya terlihat rimbunan pohon, tembok bekas reruntuhan dan bangunan kuno.
Saat penulis masih di SD hingga SLTP, sering mendengar cerita dari ibu kandung bahwa di sana terdapat Goa Meriam (ada juga yang menyebutnya Liang Bedil) yang hingga kini keberadaannya masih misteri.
Konon ketika Indonesia dalam masa penjahan Belanda, goa itu oleh tentara Belanda dijadikan tempat menyimpan harta benda berharga seperti emas dan lain sebagainya.
Bahkan ada cerita mistis kalau tempat itu dijaga siluman ular, sehingga tak ada orang yang berani masuk ke sana.
Mungkin saja cerita itu sengaja dibuat tentara Belanda untuk menakut-nakuti warga pribumi agar harta yang mereka simpan aman dari penjarahan.
Waktu terus berputar, zaman pun berubah namun belum terdengar ada orang yang pernah melihat siluman ular di sana.
Hanya saja, jika berada di area tersebut pada sore hari menjelang malam, terasa ada energi negatif yang menimbulkan rasa tidak nyaman.
Terlepas ada tidaknya siluman ular, bagi orang Muslim tidak boleh memungkiri adanya kehidupan alam ghaib karena sesungguhnya Allah Swt menciptakan dua alam, yaitu alam nyata (dunia) dan alam ghaib.
Hal itu terdapat dalam kitab suci Al-Qur’an, diantaranya Surat Al-Baqarah : 33 berbunyi “Sesungguhnya Aku mengetahui segala yang ghaib di langit dan di bumi dan Aku mengetahui apa yang kalian tampakkan dan apa yang kalian sembunyikan”.
Kemudian Surat Adz Dzariyat ayat 56, Allah berfirman, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”.
Serta surat lainnya yaitu Surat Al Jinn, Surat Al An'am ayat 128, Surat Hud ayat 119 dan Surat Al Hijr ayat 26-27.
Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa jin bukanlah sekedar mitos atau sesuatu yang diragukan keberadaannya.
Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam dan sumber rujukan utama membahas berbagai hal dalam kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat. Al-Qur’an juga sarat dengan penjelasan ilmu pengetahuan.
Salah satu pengetahuan yang diterangkan dalam Al-Qur’an ialah makhluk halus, baik malaikat, jin, hingga setan.
*)Penulis wartawan kamangkaranews.com, tinggal di Kuningan.
Post a Comment