Tinjau Jalan Rusak, Komisi III DPRD Kuningan Minta Segera Diperbaiki
Anggota Komisi III DPRD Kuningan, Sri Laelasari, memperlihatkan salah satu lokasi jalan rusak di Tambakbaya Garawangi. Sementara anggota lainnya (di belakang) membahas solusi upaya perbaikan jalan. |
KUNINGAN (KN),- Komisi III DPRD Kabupaten Kuningan meninjau jalan rusak dan meminta Pemda Kuningan untuk segera memperbaiki jalan rusak tersebut.
Sebelumnya, Komisi III dipimpin Dede Sudrajat, sempat mendengarkan penjelasan dari Camat Garawangi, R. Imam. R didampingi Kabid Bina Marga PUTR, Teddy Sukmajayadi di aula kantor setempat, Rabu (25/5/2022).
"Secara umum di wilayah kami banyak jalan yang rusak, mulai jalan kabupaten hingga jalan poros desa dengan kategori kerusakan 40 hingga 70 persen," kata Imam dihadapan para wakil rakyat.
Selain jalan yang rusak, imbuhnya, terdapat beberapa Penerangan Jalan Umum (PJU) yang padam mengakibatkan sering terjadi kecelakaan, terutama pengendara sepeda motor.
"Dari Lengkong Garawangi sudah dilakukan penambalan jalan namun jalan ke arah timur seperti di Tambakbaya masih banyak yang rusak," katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi III, Dede Sudrajat, mengatakan, kenapa memilih Kecamatan Garawangi karena sebagai representasi atau mewakili bagi kecamatan lainnya.
"Kerusakan jalan terjadi di seluruh wilayah kecamatan dan desa kelurahan di Kabupaten Kuningan, mudah-mudahan apa yang disampaikan Komisi III DPRD di sini dapat diinformasikan kepada kecamatan lainnya," katanya.
Sementara itu, anggota Komisi III, Sri Laelasari, berharap perbaikan Jalan Ramajaksa Purwawinangun ke arah Cipari Cigugur termasuk adanya pelebaran drainase (saluran air) yang menyempit.
"Saya minta pertanggungjawaban Kadis PUTR katanya sebelum Idul Fitri 2022 semua jalan mulus tetapi nyatanya masih banyak yang rusak," tandasnya.
Sedangkan anggota lainnya mempertanyakan kenapa ada pembiaran jalan rusak dan apa upaya yang dilakukan Pemda Kuningan.
"Dulu waktu Bupati Kuningan dijabat Pak Aang Hamid Suganda semua jalan dihotmix kenapa sekarang tidak bisa tapi yang rusak hanya ditambal padahal kondisi keuangan hampir sama," kata Yudi Budiana.
Senada dengan itu, Rana Suparman, mengatakan, perlu adanya data base jalan dan jembatan, sehingga bisa diketahui kapan jalan dan jembatan itu dibangun, ada tidak penunjang seperti drainase, berapa lama kekuatan bangunannya dan terukur estimasi anggaran perbaikannya.
"Kita berharap produk negara benar-benar akademik, meskipun APBD mengandalkan DAU tapi harus ada keseriusan dan eksekutif," kata Rana.
Pantauan kamangkaranews.com, usai mendengarkan penjelasan dari Kabid Bina Marga PUTR, Komisi III DPRD melihat kondisi jalan rusak di Tambakbaya dan dilanjutkan ke pertigaan Mandalajaya-Pajawan Kidul keluar Oleced.
Pewarta : deha
Post a Comment