|
Bagian dalam Masjid Al-Munawwar Kelurahan Purwawinangun, Kecamatan Kuningan, setelah direnovasi, semula satu lantai menjadi dua lantai dengan kapasitas 400 orang jamaaah. |
KUNINGAN
(KN),- Kelurahan Purwawinangun, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan
disebut-sebut sebagai kelurahan termiskin se-Kecamatan Kuningan tetapi bisa menghimpun
dana renovasi Masjid Al-Munawwar hingga Rp3.462.000.000.
Kelurahan
Purwawinangun dinilai sebagai kelurahan termiskin, terungkap ketika Musrenbang
tingkat Kecamatan Kuningan, beberapa waktu lalu.
Salah
seorang panitia pembangunan Masjid, Iwan Siswandi didampingi Lurah
Purwawinangun, Eman Sulaeman, mengatakan, Masjid Al-Munawwar direnovasi bertahap sejak Oktober 2017.
"Biaya
pembangunan Masjid diperoleh secara swadaya dari warga Kelurahan Purwawinangun
yang ada di Kuningan maupun di luar kota," katanya kepada kamangkaranews.com, Selasa (15/2/2022).
Disebutkan, dana yang sudah masuk Rp3.462.000.000. Sedangkan biaya pengeluaran Rp3.303.630.000.
“Pengeluaran
tersebut belum semuanya karena belum termasuk upah pekerja, pembelian kaca
dikirim dari Jakarta dan granit yang harganya cukup lumayan. Kami optimis
anggaran itu bisa mencukupi,” katanya.
Rasa optimis
itu bukan tanpa alasan, karena hingga saat ini masih ada donatur yang berada di
luar kota mentransfer bantuannya.
“Bahkan ada
salah seorang warga di sini secara rutin menyumbangkan uang (infak) Rp1,5 juta
setiap bulan untuk membantu biaya renovasi Masjid,” katanya.
Selain
swadaya masyarakat, Pemda Kuningan memberikan bantuan berupa dana hibah dari
APBD Kuningan tahun Anggaran 2019 dan 2020 masing-masing Rp50 juta selama dua
tahun, maka totalnya Rp100 juta.
Renovasi
Masjid Al-Munawwar diperkirakan selesai Februari 2022, karena panitia
pembangunan mempercepat pekerjaan agar bisa dipergunakan untuk Shalat Tarawih berjamaah
pada bulan Ramadhan dan Shalat Idul Fitri 1443 H / 2 Mei 2022.
“Awalnya,
Masjid Al-Munawwar hanya satu lantai tetapi sekarang dua lantai dengan
kapasitas hingga 400 jamaah,” terang Iwan.
Lurah Purwawinangun, Eman Sulaeman bersama salah seorang panitia pembangunan / renovasi Masjid Al-Munawwar, Iwan Siswandi.
Di tempat
yang sama, Lurah Purwawinangun, Eman Sulaeman, mengaku bersyukur terhadap
kebersamaan dan gotong royong warganya untuk membantu biaya renovasi Masjid
Al-Munawwar.
Dikatakan, atas
nama Pemerintah Kelurahan Purwawinangun, ia mengucapkan terima kasih kepada
seluruh warga masyarakat sehingga Masjid Al-Munawwar yang direnovasi secara
bertahap akhirnya bisa terwujud.
“Tak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada panitia pembangunan, yang diketuai Bapak Momon
Rochmana telah mewujudkan keinginan warga ada Masjid yang representative dan
bisa menampung hingga 400 orang jamaah,” katanya.
Menyikapi adanya
penilaian terhadap Kelurahan Purwawinangun sebagai kelurahan termiskin
se-Kecamatan Kuningan dengan angka kemiskinan ekstrim 13,56 persen atau 1.131 orang, ia tidak memungkirinya.
Ia
berpendapat kemungkinan disebabkan banyaknya warga yang mengajukan bantuan
sosial, sehingga ditetapkan sebagai kelurahan termiskin.
“Kemiskinan
ekstrim memang ada, saya akui banyak warga yang mengajukan bantuan sosial kepada
pemerintah karena terdampak pandemi Covid-19, pada tahap awal ada 2300 orang,”
sebutnya.
Dari 1.131 orang
miskin ekstrim khusus yang terrealisasi ada 38 orang dari jumlah penduduk
Kelurahan Purwawinangunan sebanyak 13.320 orang.
Bukan hanya
itu, lanjut Eman, sekarang pun banyak warga yang mendaftar mengajukan karena
selama ini tidak mendapatkan bansos.
“Satu hal
lagi, kami tidak mengerti kenapa data yang dikirim dari pusat, ada orang yang
sudah meninggal dunia tapi masih tercatat sebagai penerima bantuan sosial?,” tanya
dia.
Ia selalu berkoordinasi
dengan PT Pos yang menyalurkan bansos tersebut dan mendapat penjelasan kalau
orang yang sudah meninggal dunia tidak bisa mendapatkan bansos.
“Kami
menyampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati Kuningan, Bapak Wakil Bupati dan
Bapak Sekda atas bimbingan dan pengarahannya, agar kami selalu maksimal
melayani masyarakat,” pungkasnya.
Pewarta :
deha
Post a Comment