KUNINGAN
(KN),- Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kuningan, Deni Hamdani, menyebutkan, angka Rumah Tangga Miskin (RTM) semula berjumlah 17.858 atau setara dengan 93.000 jiwa orang
miskin, sekarang tinggal 9.419 RTM atau masih tersisa 40.000 jiwa orang miskin (turun 52,7 persen).
“Kemiskinan
ekstrim terbanyak ada di tiga kecamatan yaitu Kalimanggis, Cidahu dan Darma. Kalau
kecamatan lainnya relative,” katanya kepada kamangkaranews.com, di kantornya, Rabu
(29/12/2021).
Djjelaskan, sejak
hari minggu kemarin hingga besok, Dinsos melaksanakan monitoring evaluasi ke
beberapa tempat terkait bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Kuningan
dalam penanggulangan kemiskinan ekstrim.
“Alhamdulillah
hari minggu kemarin kami kedatangan tamu penting dari Kementerian Sosial yaitu
Dirjen Fakir Miskin, Irjen Kemensos dan Direktur Keuangan Kementerian Dalam Negeri
melakukan monitoring,” kata Deni
Monitoring
tersebut dalam upaya penanggulangan masyarakat miskin, tata cara dan
pemberdayaannya, penyaluran bantuan agar tepat sasaran maupun obyek yang lainnya.
“Termasuk
door to door secara sampling mengunjungi warga yang termasuk kategori miskin,”
katanya.
Menurutnya, pihak
Kemensos dan Kemendagri terkesan terhadap komitmen Pemkab Kuningan
dan pemerintahan desanya untuk menuntaskan kemiskinan ekstrim.
Pada 2021 Kabupaten Kuningan merupakan gelombang pertama penanganan kemiskinan ekstrim, hal itu menunjukkan Pemerintah
pusat sangat perhatian kepada Kabupaten Kuningan.
“Pemerintah
Desa, Pemkab Kuningan dan Pemerintah Pusat secara linear harus bersinergis
dalam penanganan kemiskinan ekstrim,” katanya.
Ditanya
apakah Kabupaten Kuningan masih urutan kedua kemiskinan ekstrim se-Jawa Barat,
ia menjelaskan, hingga kini belum menerima rilis terbaru tapi dari segi
penataan datanya, termasuk yang bagus.
“Monitoring kemarin
ada dari Dinas Sosial Provinsi Jabar dan hari ini dari Bappeda Provinsi Jabar.
Kita bersyukur Pemerintah Pusat dan Provinsi Jabar sangat perhatian kepada
Kabupaten Kuningan," katanya.
Bantuan
tersebut mulai program BST, BPJS Ikan, PKH, BPNT dan pemberdayaan masyarakat lainnya.
Tahun depan,
Pemerintah Pusat, Pemprov Jabar dan Pemkab Kuningan, beberapa pembangunan
diarahkan kepada penanggulangan kemiskinan ekstrim.
“Kita optimis
kemiskinan ekstrim ini bisa tuntas dan kita tidak bisa bekerja sendiri tapi
berkolaborasi dengan beberapa pihak dan bantuan para aghniya (orang berkecukupan
atau kaya),” pungkasnya.
Pewarta :
deha
Post a Comment