2023 Kabupaten Kuningan Swasembada Ikan
KUNINGAN
(KN),- Kepala Bidang Perikanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten
Kuningan, Denny Rianto, mengatakan, pada 2023 Kabupaten Kuningan ditargetkan
bisa swasembada ikan.
“Pembangunan
perikanan pada 2021 masih signifikan, walaupun beberapa jenis usaha mengalami
perubahan karena dalam sektor budi daya ikan kita mengandalkan lima jenis
usaha,” kata Denny kepada jurnalis kamangkaranews.com di ruang kerjanya, Selasa (7/12/2021).
Tahun ini
ditargetkan 23.000 ton per tahun sedangkan pada 2023 sebanyak 28.000 ton per tahun. Berati masih
ada kekurangan kuota 5000 ton per tahun.
Kelima jenis usaha budi daya ikan tersebut, pertama, Kolam Air Tenang (KAT). Kedua, Kolam Air Deras (KAD). Ketiga, Keramba Jaring Apung (KJA). Keempat, Keramba Bambu (KB) dan kelima Mina Padi (MP).
Menurutnya,
secara umum berjalan dengan baik namun karena penataan KJA di
Waduk Darma disebabkan jumlahnya melebihi ambang batas daya tampung lingkungan
sehingga perlu ada pengurangan.
“Kita masih
diberikan kebijaksanaan oleh BBWS ataupun PSDA Provinsi Jabar sekitar 2500 petak
keramba jaring apung, sekarang hampir 6000 petak, kita sedang berusaha
semaksimal mungkin penataan jaring apung,” sebutnya.
Ia mengakui,
KJA telah berkontribusi kepada produksi perikanan Kabupaten Kuningan sebanyak
30 persen dari total produksi yang selama ini ditargetkan 23.000 ton pada 2021.
“Insya Allah
target tersebut tercapai,” katanya.
Denny
berharap, dengan pengurangan KJA tidak mempengaruhi hasil produksi ikan,
kendati kualitas air di Waduk Darma sedang turun, maka sering terjadi ikan yang
mati.
Adanya
pengurangan jumlah KJA diharapkan kualitas air di Waduk Darma lebih baik,
sehingga masyarakat pelaku KJA walaupun jumlahnya dikurangi tetapi
produktifitasnya tidak menurun.
“Satu petak
KJA biasanya sekarang 30 kilogram, kalau dulu masyarakat berani 100 kilogram tapi karena kualitas air menurun
mereka mengurangi jumlahnya 30-50 kilogram,” terangnya.
KJA di Waduk
Darma saat ini sudah lebih rapih karena penempatannya sesuai yang
direkomendasikan BBWS atau PSDA Provinsi Jabar, bukan di tempat terlarang.
“KJA di
Waduk Darma menjadi Smart dan Smile,” katanya.
Sedangkan Kolam
Air Tenang (KAT) tidak mengalami perubahaan malah semakin meningkat banyak
penambahan unit kolam, mulai kolam bersifat permanen, semi permanen (bioflok
atau kolam menggunakan terpal).
Kemudian ada
juga kolam yumina (sayur mina/ikan) dan bumina (buah-buahan mina/ikan).
“Kita bekerjasama
dengan penyuluh perikanan,” katanya.
Selanjutnya,
Kolam Air Deras (KAD) banyak di kawasan Kuningan Utara, yaitu Pasawahan, Mandirancan,
Pancalang dan Cigandamekar. Hingga saat ini tidak terimbas oleh COVID-19 maupun
kualitas air seperti di Waduk Darma.
“Keramba Air
Deras lebih sehat karena mengandalkan sirkulasi udara dari air sungai dan
selama ini tidak ada permasalahan mereka tetap berproduksi,” katanya.
Untuk Keramba
Bambu (KB) di sungai Citamba Kota Kuningan dilarang karena disinyalir menyebabkan
banjir, namun di beberapa wilayah, tepatnya belakang Sentra Tahu Lamping sampai
Citangtu (Sungai Cisanggarung) masih ada.
Sedangkan Mina
Padi (MP) kerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, budi daya ikan
di lahan pertanian (sawah) yang dibagi tiga kategori, pertama palawija,
penyelang dan penyelia.
Palawija
yaitu setelah tanaman dipanen maka panen ikan yang ada di lahan itu. Penyelang,
menunggu satu atau dua bulan dulu dipelakan
(budi daya ikan) sebelum tanaman dipanen.
“Kalau
penyelia, panen tanaman dengan budi daya ikan secara bersamaan,” katanya.
Mina Padi
dapat menghasilkan dua keunggulan, yakni
tanaman padi akan bagus dan pendapatan dari budi daya ikan.
“Insya Allah
2023 akan tercapai swasembada ikan 28.000 ton per tahun dengan adanya dukungan
dari berbagai stakeholder, eksekutif
dan legislatif serta dukungan anggaran bisa membuat kita lebih optimis,”
pungkasnya.
Pewarta :
deha
Kelima jenis usaha budi daya ikan tersebut, pertama, Kolam Air Tenang (KAT). Kedua, Kolam Air Deras (KAD). Ketiga, Keramba Jaring Apung (KJA). Keempat, Keramba Bambu (KB) dan kelima Mina Padi (MP).
Post a Comment