KUNINGAN
(KN),- Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat,
U. Kusmana, mengatakan, bantuan modal hibah kepada UMKM/IKM diharapkan dapat
memulihkan perekonomian UMKM/IKM.
Hal itu
dikatakan usai penyerahan secara simbolis kepada 20 UMKM/IKM dalam Program
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Tahun Anggaran 2021 di Pendopo Kabupaten
Kuningan, Jumat (26/11/2021).
“Pemberian
sarana prasarana dan modal usaha diharapkan dapat meningkatkan
kapasitas produksi serta naiknya pendapatan pelaku UMKM/IKM,” katanya kepada kamangkaranews.com.
Selain itu
pula, imbuh dia, sebagai modal awal untuk memulai usahanya akibat
terhenti pada masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan
data dalam Si Badu MiRakyat, ia menyebutkan, jumlah pelaku UMKM/IKM tercatat
hampir 56 ribu lebih yang merupakan potensi ekonomi di Kabupaten Kuningan dan data
itu bisa diakses oleh masyarakat di internet.
“Kendati
dari 56 ribu tersebut tidak seluruhnya aktif namun sekarang sudah move on mulai bergerak kembali,”
ujarnya.
Pemberian
bantuan ini mengacu kepada identifikasi lokasi UMKM/IKM terdampak Covid-19,
kemudian verifikasi dan validasi data.
Ia
menyebutkan, PEN bersumber dari APBD Kuningan sebesar Rp1,5 miliar, terdiri
dari Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp500 juta dibagikan kepada 2000 UMKM/IKM, masing-masing
Rp250 ribu.
“Pemberian
sarana dan prasarana Rp1 miliar kepada 174 UMKM di Kabupaten Kuningan, seperti
kompor, mesin jahit dan lain sebagainya,” sebut U. Kusmana.
Ia
menjelaskan, hari ini sekaligus penyerahan bantuan dari Kementerian Perdagangan
RI berupa 50 unit rombong motor untuk para pedagang mikro dan 50 unit gerobak souvenir
untuk para pelaku usaha mikro untuk ditempatkan di restoran dan hotel.
“Bantuan
rombong motor itu terutama untuk pedagang cilok, baso dan gorengan lengkap
dengan tabung gas, kompor dan alat atau tempat memasak makanan,” katanya.
Pada 2021
Kabupaten Kuningan mendapatkan bantuan dari Kementerian Perdagangan RI, disamping
bantuan Pasar Kadugede Rp 4 miliar.
Menurutnya,
bantuan itu merupakan hasil komunikasi, koordinasi, kolaborasi, sinergitas dan
negosiasi antara Diskopdagperin Kabupaten Kuningan dengan Kementerian Perdagangan
RI.
“Oktober
2021 saya diberi hadiah 100 bantuan yaitu 50 unit rombong motor dan 50 gerobak
souvenir untuk para UKM sebagai sarana menjajakan dagangannya, mungkin juga
bisa di hotel dan restoran,” katanya.
Menyikapi
kemungkinan adanya data ganda penerima BLT UMKM/IKM dengan BLT yang dibagikan
di desa/kelurahan atau kantor pos, ia menjamin tidak akan ada data ganda.
“Kami di Diskopdaperin
Kabupaten Kuningan mempunyai aplikasi tersendiri yang disebut Si Badu MiRakyat,”
katanya.
Di APBD Kuningan
TA 2022, ia mengusulkan yang terbaik untuk para pelaku UKM dan masyarakat
sebagai upaya pelayanan publik Diskopdagperin sesuai tupoksi tapi kembali
kepada kebijakan pimpinan.
APBD
Kuningan, lanjutnya, tidak terlalu diharapkan karena komposisinya, apalagi
dihadapkan dengan kemiskinan ekstrim, sehingga Bupati Kuningan akan memfokuskan
ke daerah-daerah itu.
“Maka kita
akan berkoordinasi, berkolaborasi, bersinergitas dengan kementerian-kementerian
atau Pemrov Jabar untuk bisa membantu Kuningan,” katanya.
Ia berharap
Kementerian Perdagangan RI dan Kementerian Koperasi UKM RI bisa membantu Kabupaten
Kuningan lebih dari tahun 2021.
Sementara
itu, Bupati Kuningan, Acep Purnama, mengatakan, bicara soal bantuan pasti
semuanya ingin dibantu. Bicara bantuan itu kurang pasti kurang. Namun yang
terpenting adanya bantuan maka pelaku UMKM/IKM dapat bangkit kembali.
“Yang
tadinya tidak bisa berjualan karena terdampak pandemi Covid-19, sekarang bisa
berjualan lagi,” katanya.
Bupati Acep
menginginkan agar bantuan tersebut merata ke seluruh UMKM tapi karena
keterbatasan pemerintah maka yang belum mendapatkan harus bersabar dan tawakal.
“Jangan lupa
biasakan menerapkan protokol kesehatan, divaksin dan berdoa agar pandemi
Covid-19 segera selesai, meskipun di negara lain muncul Covid-19 gelombang 3
tapi kalau kita disiplin Insya Allah selamat,” katanya.
Pewarta :
deha
Post a Comment