Bupati Acep : Jelang Akhir Masa Jabatan Kadishub Masih Bisa Berkarya
KUNINGAN
(KN),- Bupati Kuningan, Acep Purnama, mengapresiasi kinerja Kepala Dinas
Perhubungan, Jaka Chaerul, karena menjelang akhir masa jabatannya (purnabakti atau pensiun) 1 Desember
2021 tapi saat ini masih bisa berkarya.
Hal itu dikatakan Acep ketika meresmikan difungsikannya tiga Terminal Wisata Terpadu yang dipusatkan di Terminal Wisata Terpadu Paniis, Kamis (25/11/2025).
Berita terkait : https://www.kamangkaranews.com/2021/11/kuningan-miliki-tiga-terminal-wisata.html
“Di ujung penugasan menjelang purnabakti tinggal menghitung 5 hari lagi tapi tidak mengurangi semangat pengabdiannya. Perlu kita acungi jempol,” kata Acep.
Ia menyampaikan terima kasih atas loyalitas, pengabdian, dedikasi kepada daerah sebagai aparatur yang memiliki integritas tinggi.
“Pepatah mengatakan, manusia meninggalkan sebuah karya. Pak Jaka meninggalkan karya di Pemda Kuningan, dengan karakternya dan kepemimpinannya, luar biasa,” katanya.
Kendati mulai 1 Desember 2021 purnabakti, Acep berharap jangan memutuskan silaturahmi karena di dalam tubuh KORPRI akan melekat jiwa korsa sebagai alumni KORPRI Purnabakti.
“Jangan khawatir Pak Jaka, masukan-masukan, nasehat dan saran yang konstruktif untuk Pemda Kuningan dan rekan-rekan, Insya Allah masih diperlukan,” katanya.
Bukan hanya itu, Acep pun mengajak bersama-sama apabila mempunyai keinginan dan cita-cita setelah selesai melaksanakan penugasan sebagai ASN kurang lebih 35 tahun.
Terkait adanya tiga Terminal Wisata Terpadu, imbuh Acep, merupakan hasil kebijakan Pemprov Jawa Barat dan Pemda Kabupaten Kuningan, untuk meningkatkan sarana dan prasarana perhubungan.
Ia berharap, sarana dan prasarana angkutan perlu terus ditingkatkan dengan menerapkan aturan karena jika tidak patuh terhadap peraturan akan menimbulkan kekacauan.
“Termasuk di terminal ini,” katanya.
Menyikapi angkutan illegal, Acep meminta agar ditertibkan sebab ketika terjadi kecelakaan maka Pemda Kuningan yang disalahkan, padahal keselamatan lebih penting.
“Di Kuningan jumlah travel tidak resmi lebih banyak dibandingkan yang resmi,” katanya.
Acep pun berbagi pengalaman pernah menjadi pengusaha travel yang legal diberi identitas khusus yaitu plat nomor di belakangnya MS.
Ia pernah menangani musibah travel ilegal Kuningan-Bengkulu mengalami kecelakaan menyebabkan 7 orang penumpang meninggal.
Pemda Kuningan tidak mau disalahkan tapi kalau sudah terjadi kecelakaan, merupakan kewajiban untuk menolongnya.
“Mari kita bekerja sama, apalagi sudah ada kerja sama Kunci Bersama (daerah di perbatasan) agar sarana dan prasarana transportasi ditingkatkan dengan mengutamakan kenyamanan, keamanan dan keselamatan,” pungkasnya.
Nampak hadir Kepala P3LLAJ Wilayah 4 Jawa Barat, Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat 10 Jabar, Sekda Kuningan, Kadishub Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Brebes, Ciamis, Banjar dan Majalengka, Organda dan Jasa Raharja.
Hadir pula, Wakil Ketua DPRD Kuningan, Ketua Komisi III DPRD Kuningan, Danramil Mandirancan, Kapolsek dan Camat Pasawahan, Subang dan Cibingbin. Begitu pula Kades Paniis, Pasawahan dan Mandirancan maupun tamu undangan lainnya.
Pewarta : deha
Hal itu dikatakan Acep ketika meresmikan difungsikannya tiga Terminal Wisata Terpadu yang dipusatkan di Terminal Wisata Terpadu Paniis, Kamis (25/11/2025).
Berita terkait : https://www.kamangkaranews.com/2021/11/kuningan-miliki-tiga-terminal-wisata.html
“Di ujung penugasan menjelang purnabakti tinggal menghitung 5 hari lagi tapi tidak mengurangi semangat pengabdiannya. Perlu kita acungi jempol,” kata Acep.
Ia menyampaikan terima kasih atas loyalitas, pengabdian, dedikasi kepada daerah sebagai aparatur yang memiliki integritas tinggi.
“Pepatah mengatakan, manusia meninggalkan sebuah karya. Pak Jaka meninggalkan karya di Pemda Kuningan, dengan karakternya dan kepemimpinannya, luar biasa,” katanya.
Kendati mulai 1 Desember 2021 purnabakti, Acep berharap jangan memutuskan silaturahmi karena di dalam tubuh KORPRI akan melekat jiwa korsa sebagai alumni KORPRI Purnabakti.
“Jangan khawatir Pak Jaka, masukan-masukan, nasehat dan saran yang konstruktif untuk Pemda Kuningan dan rekan-rekan, Insya Allah masih diperlukan,” katanya.
Bukan hanya itu, Acep pun mengajak bersama-sama apabila mempunyai keinginan dan cita-cita setelah selesai melaksanakan penugasan sebagai ASN kurang lebih 35 tahun.
Terkait adanya tiga Terminal Wisata Terpadu, imbuh Acep, merupakan hasil kebijakan Pemprov Jawa Barat dan Pemda Kabupaten Kuningan, untuk meningkatkan sarana dan prasarana perhubungan.
Ia berharap, sarana dan prasarana angkutan perlu terus ditingkatkan dengan menerapkan aturan karena jika tidak patuh terhadap peraturan akan menimbulkan kekacauan.
“Termasuk di terminal ini,” katanya.
Menyikapi angkutan illegal, Acep meminta agar ditertibkan sebab ketika terjadi kecelakaan maka Pemda Kuningan yang disalahkan, padahal keselamatan lebih penting.
“Di Kuningan jumlah travel tidak resmi lebih banyak dibandingkan yang resmi,” katanya.
Acep pun berbagi pengalaman pernah menjadi pengusaha travel yang legal diberi identitas khusus yaitu plat nomor di belakangnya MS.
Ia pernah menangani musibah travel ilegal Kuningan-Bengkulu mengalami kecelakaan menyebabkan 7 orang penumpang meninggal.
Pemda Kuningan tidak mau disalahkan tapi kalau sudah terjadi kecelakaan, merupakan kewajiban untuk menolongnya.
“Mari kita bekerja sama, apalagi sudah ada kerja sama Kunci Bersama (daerah di perbatasan) agar sarana dan prasarana transportasi ditingkatkan dengan mengutamakan kenyamanan, keamanan dan keselamatan,” pungkasnya.
Nampak hadir Kepala P3LLAJ Wilayah 4 Jawa Barat, Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat 10 Jabar, Sekda Kuningan, Kadishub Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Brebes, Ciamis, Banjar dan Majalengka, Organda dan Jasa Raharja.
Hadir pula, Wakil Ketua DPRD Kuningan, Ketua Komisi III DPRD Kuningan, Danramil Mandirancan, Kapolsek dan Camat Pasawahan, Subang dan Cibingbin. Begitu pula Kades Paniis, Pasawahan dan Mandirancan maupun tamu undangan lainnya.
Pewarta : deha
Post a Comment