Wabup Ridho : Maju atau Tidak di Pilkada 2024 Ditentukan Hasil Pileg dan Keputusan Megawati
KUNINGAN
(KN),- Wakil Bupati Kuningan, M. Ridho Suganda, mengatakan, maju atau tidaknya di
Pilkada 2024, semua ditentukan hasil perolehan suara dan kursi di Pemilu
Legislatif DPRD Kuningan 2024 dan keputusan Ketua Umum PDIP.
"Pasangan satu paket atau tidak, hanya Ibu Megawati yang tahu," katanya kepada sejumlah wartawan usai menghadiri syukuran HUT ke-57 Partai Golkar di Sekretariat DPD Partai Golkar, Jalan RE Martadinata Cijoho, Sabtu (23/10/2021). .
Menurutnya, yang akan diunggulkan adalah Bupati Kuningan saat ini karena
sebagai tokoh masyarakat, Ketua DPC PDIP, bupati incumbent pasti akan
diprioritaskan.
Jikapun
dirinya tidak dicalonkan sebagai Cawabup, ia mengajak kepada masyarakat untuk
mendukung Acep Purnama sebagai Cabup Kuningan agar Kuningan ke depan bisa lebih
baik lagi.
Ditanya
pendapatnya tentang Partai Golkar, ia menuturkan, Partai Golkar adalah partai
yang mengakar sejak zaman dulu ketika di Indonesia masih ada tiga partai yaitu
PPP, Golkar dan PDI.
“Partai
Golkar punya basis massa yang tidak perlu kampanye pun akan memilih Golkar,” katanya.
Lebih lanjut
dikatakan, hal itu merupakan sebuah keunggulan dari Partai Golkar untuk bisa
menghadapi moment-moment politik dimana pun juga.
“Tapi Partai
Golkar membutuhkan komposisi kepengurusan yang solid untuk bisa meningkatkan
semangat dari teman-temannya yang ada di kecamatan dan ini juga merupakan
ancaman bagi parpol lain,” katanya.
Tapi ia berharap,
partai politik mana pun menghadapi moment politik agar berpolitik dengan santun,
dengan baik, sesuai harapan masyarakat karena jangan sampai masyarakat antipasti
terhadap politisi.
“Antipati
masyarakat menganggap politisi tukang bohong dan sebagainya akan berbahaya bagi
parpol itu sendiri,” katanya.
Menjawab
pertanyaan wartawan mengenai Pesta Waduk Darma beberapa waktu lalu yang mengundang
kerumunan massa, ia mengatakan, itu pesta rakyat dan tidak ada penambahan kasus
klaster kegiatan di sana.
“Kalau tidak
ada klaster baru artinya mereka sudah menerapkan protokol kesehatan, ini
menjadi contoh untuk semua, bukan kita tidak mengikuti aturan dari pemerintah tapi
Alhamdulillah di Kabupaten Kuningan tidak ada penambahan kasus COVID-19,”
katanya.
Peningkatan PPKM
dari level 2 ke 3 bukan berarti terdapat peningkatan kasus COVID-19 tapi masih kurangnya
penyebaran vaksinasi secara merata.
“Saya mengajak
kepada seluruh warga masyarakat agar divaksin, 50 persen jumlah penduduk Kabupaten
Kuningan pada Desember 2021 harus sudah tervaksin dosis 1 dan 2,” ajak Wabup.
Pewarta :
deha
Post a Comment