Vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Kuningan Masih Kurang
KUNINGAN (KN),- Wakil Ketua Komisi IX DPR RI,
Nihayatul Wafiroh, menyikapi prosentase vaksinasi di Kabupaten Kuningan hingga
hari ini baru 27 persen.
“Saya tahu angka itu dari media berarti masih
jauh untuk bisa mencapai herd immunity 60
persen,” sebut Nihayatul, usai Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional
bersama Kepala Cabang BPJS Cirebon di Gedung IPHI, Kabupaten Kuningan, Jawa
Barat, Rabu (20/10/2021).
Lebih lanjut dikatakan, ini perlu didorong,
termasuk teman-teman media bisa mensupport mensosialisasikan kabar baik jangan
malah menakut-nakuti.
Minimnya pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten
Kuningan, bisa disebabkan stok dan distribusi vaksin serta kurangnya kesadaran
masyarakat.
“Bahkan di beberapa daerah seperti di Madura,
stok vaksin banyak tapi kesadaran masih kurang bahkan menolak vaksin,” katanya.
Vaksin didistribusikan dari pusat ke provinsi
kemudian ke kabupaten kota. Kalau di Pulau Jawa seharusnya distribusi paling
lancar
Terkait fenomena masyarakat Kabupaten
Kuningan lebih memilih vaksin Astrazeneca dibandingkan Sinovac, jutsru ia
merasa heran kenapa masyarakat memilih-milih produk vaksin.
“Sebenarnya produk vaksin itu sama saja,
karena kita berebut dengan negara lain untuk bisa mendapatkan vaksin,” katanya.
Adapun target nasional vaksinasi dosis 1
sudah 50 persen lebih dan vaksin dosis 2 mencapai 39 persen.
“Semua negara mengagumi Indonesia ketika
menghadapi gelombang kedua COVID-19 bisa selesai dua bulan, makanya vaksinasi
harus kita percepat dan mengenai adanya gelombang ketiga COVID-19, Bismillah
semoga kita selamat,” harapnya.
Ditanya mengenai prosentase vaksinasi di
Wisma Atlet Jakarta 80 persen belum divaksin, ia menjelaskan, saat itu memang
demikian, maka yang dikejar adalah 90 persen vaksinasi ada di Jakarta.
Terkait pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten
Kuningan baru 27 persen, anggota Komisi II DPR RI, Yanuar Prihatin, mengatakan,
masih mengusahakan agar bisa menambah kegiatan vaksinasi.
“Kita koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan
DPR RI yang menangani soal ini,” kata Yanuar.
Banyak faktor, pertama ketersediaan vaksin karena bukan hanya untuk Kabupaten Kuningan tapi dari Sabang sampai Merauke, sehingga ketersediaannya harus chek and rechek tiap saat.
Post a Comment