SMPN 2 Kuningan Siap Pembelajaran Tatap Muka Full
KUNINGAN
(KN),- Sejak pemberlakuan PPKM Level 3 di Kabupaten Kuningan, SMPN 2 Kuningan konsisten
sesuai instruksi Bupati Kuningan, termasuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Hal itu
dikatakan Kepala SMP Negeri 2 Kuningan, Sade Tahya Hadik, kepada kamangkaranews.com
di ruang kerjanya, Kamis (21/10/2021).
“Kami sudah
mengirim surat kepada para orang tua siswa, apakah mengizinkan atau tidak
anaknya ikut PTM, ternyata hampir semua orang tua siswa menginginkan PTM,
sedangkan yang tidak hanya kurang dari 5 persen,” katanya.
Alasan tidak
menginginkan PTM diantaranya karena ada anak mempunyai penyakit bawaan, anak
pada saat itu sakit dan ada anak yang keluarganya telah berkunjung ke daerah
lain yang statusnya zona orange atau merah.
Lebih lanjut
dijelaskan, ternyata pada saat surat itu diberikan dan diterima orang tua siswa,
anak baru datang ke rumah setelah ia bersama keluarga berkunjung ke daerah lain
yang statusnya zona orange atau merah.
“Maka
kebijakan saya sebagai kepala sekolah, anak yang sakit atau baru pulang dari tempat
lain zona merah maupun orange, tidak boleh dulu masuk ke sekolah tapi belajar
di rumah atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) minimal 8 hari atau 14 hari,” katanya.
Jadi jumlah
anak yang 5 persen itu maksudnya bukan tidak diizinkan masuk sekolah tapi sebagai
kepala sekolah harus melindungi teman-temannya yang ada di sekolah.
Ia menyebutkan, berkaitan dengan vaksinasi di SMPN 2 Kuningan hampir tuntas, vaksin dosis 1 sebanyak 1026 siswa dari jumlah keseluruhan 1052 siswa, maka terdapat 26 siswa nanti divaksin di Puskesmas Lamepayung. Sedangkan yang belum divaksin dosis 2 hampir 350 siswa.
“Informasi
dari Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Kuningan, direncanakan pada 26 Oktober 2021,
Insya Allah SMPN 2 vaksin dosis 1 dan dosis 2 akan selesai di Oktober ini.
Artinya kesiapan anak untuk herd immunity
di SMPN 2 sudah terpenuhi,” katanya.
Bagaimana dengan
guru atau para pengajar ?, Sade menerangkan, semua guru negatif dan sudah
divaksin dua kali.
Oleh
karenanya, anak dan para orang tua serta stakeholder sudah siap untuk PTM full tetapi karena SMPN 2 taat dengan
aturan Pemda dan Bupati Kuningan melalui Kadisdikbud bahwa tingkat SMP boleh 62
persen ke atas untuk Pembelajaran Tatap Muka.
Maka ia mengambil
kebijakan kelas satu tingkat, misalnya kelas VII dan VIII tatap muka, kelas IX PJJ.
Besoknya, kelas IX dan VII tatap muka maka kelas VIII PJJ. Kemudian kelas VII
PJJ kelas VII dan IX tatap muka, begitu seterusnya.
“Alhamdulillah
hingga saat ini di SMPN 2 Kuningan tidak ada kluster baru COVID-19, baik para siswa
dan guru, selanjutnya kami menunggu keputusan Bupati Kuningan mengenai
Pembelajaran Tatap Muka full,” ucapnya.
Namun, imbuh
Sade, setelah dirinya berbicara dengan para orang tua siswa, menurut pengakuan mereka,
sudah melemparkan “handuk putih” artinya sudah menyerah jika anak belajar di rumah
atau PJJ dan menginginkan segera Pembelajaran Tatap Muka.
“Kondisi
tersebut sangat wajar akan tetapi kami masih taat kepada aturan pemerintah. Ke
depan kalau level 2, kami siap PTM full,”
katanya.
Kendati Kabupaten
Kuningan level 3, kegiatan ekstra kurikuler (eskul) tetap berjalan, hanya
kantin sekolah yang ditutup.
Dalam
situasi pandemi COVID-19, kegiatan eskul siswa SMPN 2 Kuningan masih mampu berprestasi.
Sistemnya, jika eskul silat anak dititipkan di Padepokan Silat, kalau karate di
tempat latihannya.
Tahun ini siswa
SMPN 2 Kuningan mewakili Kabupaten Kuningan ke Kejuaraan Silat tingkat Provinsi
Jawa Barat.
Selain itu
juga, siswa bernama Zulfikar ikut event Kejuaraan Karate (Kata) di Inggris
secara virtual mendapat juara pertama, termasuk ada yang ikut tingkat Nasional di
Surabaya mendapat juara pertama.
Bahkan, memperingati
Maulid Nabi Muhammad SAW tetap dilaksanakan tanpa ada kerumunan dan menerapkan protokol kesehatan
yang ketat.
“Tidak ada lomba
nasi tumpeng tapi kami mempersiapkan anak-anak untuk kegiatan Pentas PAI pada
2022 terdiri dari MTQ, MHQ, Kaligrafi, Olimpiade dan Seni Marawis, terus
berlatih secara daring untuk nanti ke tingkat Kabupaten Kuningan,” pungkasnya.
Pewarta :
deha
Ia menyebutkan, berkaitan dengan vaksinasi di SMPN 2 Kuningan hampir tuntas, vaksin dosis 1 sebanyak 1026 siswa dari jumlah keseluruhan 1052 siswa, maka terdapat 26 siswa nanti divaksin di Puskesmas Lamepayung. Sedangkan yang belum divaksin dosis 2 hampir 350 siswa.
Post a Comment