Baru 47 Hari Diresmikan Presiden Jokowi, Jalan Menuju Bendungan Kuningan Rusak Parah
KUNINGAN (KN),- Bendungan
Kuningan di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat,
yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo, 47 hari yang lalu, tepatnya 31 Agustus
2021, kini kondisi jalan menuju ke bendungan tersebut sudah rusak parah.
Padahal, Bendungan Kuningan seluas 284,45 hektare yang dibangun selama 7 tahun dibiayai APBN mencapai Rp513 miliar termasuk salah
satu Rencana Pembangunan Strategis Nasional.
Sebelum bendungan diresmikan,
pemerintah sudah memastikan pembangunan berjalan lancar, termasuk akses
jalan dan perumahan relokasi warga desa yang lahannya dipakai untuk pembangunan
bendungan.
Tentu saja, hal itu mengundang
reaksi dari masyarakat, seperti yang diunggah di media sosial oleh akun Toto Bahtiar, Sabtu (16/10/2021).
Ia membuat status dan mengupload
foto jalan yang rusak, nampak terlihat jelas kondisi aspal yang telah mengelupas
ke permukaan jalan.
"Belum genap dua bulan
diresmikan Pak Presiden RI, jalan baru Bendungan Kuningan sudah hancur, padahal
ini proyek strategis negara yang menelan anggaran ratusan miliar," kata Toto
dalam unggahannya.
Bukan hanya itu, ia pun mengungkapkan
ingin bertemu dengan pihak kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan jalan
tersebut.
Tak pelak, unggahan itu memancing
banyak komentar dari netizen warga Kabupaten Kuningan lainnya.
Ada yang mempertanyakan
sejauhmana keseriusan pembangunan fisik jalan karena cepat rusak dan ada pula
yang mengkritik pembangunannya diduga asal-asalan.
Terpisah, informasi yang dihimpun
dari salah seorang pegawai Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung,
Doni, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, membenarkan adanya
kerusakan jalan menuju Bendungan Kuningan.
"Oh iya, itu sedang kami
perbaiki dan akan diaspal lagi bersamaan dengan segmen yang lainnya," katanya.
Menurutnya, kerusakan jalan karena
adanya aktivitas alat berat yang melewati ruas jalan tersebut, sehingga badan
jalan tidak mampu menahan dan akhirnya rusak.
Seperti kemarin, imbuh Doni, ada pengerjaan ke arah Cihanjaro, alat berat
yang biasa dipakai di dalam, malah melewati aspal itu.
"Bebannya tidak seimbang
dengan daya tahan badan jalan. Alat berat Excavator PC-200 kan seharusnya jalan
beton bukan jalan di aspal, aspal mana pun akan rusak jika dilewati Exca-200
ini," terangnya.
Ia memastikan dalam waktu dekat
jalan itu akan bagus kembali, karena saat ini juga sedang dalam proses
perbaikan.
Pewarta : deha
Post a Comment