Ketua DPRD : Konflik di Jerusalem Bukan Perang tetapi Pembantaian Warga Sipil
KUNINGAN (KN),- Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Nuzul Rachdy, mengatakan, konflik di Timur Tengah, tepatnya Jalur Gaza Jerusalem Timur dan Masjid Al-Aqsa sejak bulan Ramadhan tahun ini bukan perang tetapi pembantaian warga sipil oleh tentara Israel.
“Kalau
perang itu militer dengan militer namun yang terjadi di Jerusalem Timur adalah
pembantaian Ummat Muslim oleh tentara Israel,” kata Nuzul kepada sejumlah wartawan
di ruang kerjanya, usai Halal Bil Halal anggota DPRD Kuningan, Rabu (19/5/2021).
Ia sependapat
jika Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu merupakan penjahat perang yang sama kejamnya dengan sang Führer Jerman, Adolf Hitler dan telah memicu terjadinya perang
dunia kedua, 1 September 1939 – 2 September 1945.
Bedanya adalah metode pembantaian, jika Adolf Hitler membunuh kaum yahudi di Eropa dengan cara menyemprotkan gas di ruang tertutup tapi Benyamin Netanyahu menggunakan senjata militer seperti bom dan roket menghancurkan pemukiman warga sipil Muslim Palestina.
Menurutnya,
rasa prihatin dan empati kepada warga Palestina sangatlah wajar, apalagi mereka
tidak menikmati Idul Fitri 1442 H yang kondisinya berbeda dengan di negara lain,
termasuk Indonesia, khususnya Kabupaten Kuningan.
“Kita di
Indonesia, khususnya di Kabupaten Kuningan, Idul Fitri kemarin bisa makan enak
bersama keluarga maupun saudara tapi Ummat Muslim Palestina di Jerusalem Timur,
Idul Fitri 1442 H bercampur dengan bau mesiu serta amis darah,” kata Kang Zul,
sapaan akrabnya.
Untuk itu,
ia selaku pimpinan DPRD Kuningan meminta keseriusan Pemerintah Indonesia menyikapi
persoalan tersebut dengan memberikan bantuan donasi kemanusiaan bagi warga
Palestina, meskipun di sana sudah ada rumah sakit Indonesia tapi masih belum
cukup.
Adapun Halal
Bil Halal para wakil rakyat beserta keluarganya dan seluruh pegawai sekretariat
DPRD Kabupaten Kuningan, ia menuturkan, sebagai manusia tidak ada yang luput
dari kesalahan dan lebih baik saling memaafkan satu sama lainnya.
Terkait
pencegahan Covid-19 di tempat wisata pasca Idul Fitri 1442 H, ia bersama Satgas
Covid-19 Kabupaten Kuningan turun langsung ke tempat-tempat wisata memberikan sosialisasi agar jangan ada
kerumunan dan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
“Bupati dan Wabup
Kuningan, pimpinan DPRD serta Forkopimda lainnya turun langsung dibagi tugas ke
tempat obyek wisata,” katanya.
Ia menjelaskan,
pengunjung obyek wisata merupakan warga Kabupaten Kuningan yang kesehariannya
ada di Kuningan karena penyekatan jalan di pos-pos chekpoint sudah dilaksanakan
dan hampir 95 persen berhasil meminimalisir arus mudik.
Bukan hanya
itu, ia sudah menyampaikan kepada pengelola obyek wisata jumlah pengunjung
jangan melebihi melebihi 50 persen, jika sampai dengan pukul 14.00 atau 15.00 Wib
pada hari Minggu kemarin mereka tidak patuh maka terpaksa akan ditutup.
“Kita tidak
mengharapkan adanya klaster baru dari obyek wisata,” pungkasnya.
deha
Post a Comment