Bawaslu Kuningan Tuan Rumah SADIDA Edisi ke-11
KUNINGAN
(KN),- Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) Kabupaten Kuningan menjadi tuan rumah
pelaksanaan program SADIDA (Safari Diskusi Daring) di aula setempat, Senin
(24/5/2021).
Sekretariat
Bawaslu Kuningan, dalam siaran persnya, menerangkan, SADIDA adalah program
Bawaslu Jawa Barat dilaksanakan secara bergilir dan kali ini merupakan edisi
ke-11, menghadirkan Pimpinan Bawaslu RI, Mochamad Afipudin dan Pimpinan Bawaslu
Jawa Barat, Loly Suhenty.
Diskusi daring
bertema “Refleksi dan Proyeksi : Berbagai Tantangan PEMILU serentak Tahun 2024”
ini dipandu langsung Kordiv Humas dan Hubal, Abdul Jalil Hermawan dan dihadiri Ketua
Bawaslu, Ondin Sutarman, Kordiv Hukum Datin, Agus Khobir Permana dan Koorsek
Bawaslu Kuningan, Maman Nurrachman.
Begitu pula
staff Bawaslu Kuningan dan peserta diskusi daring se-Jawa Barat yang mencapai
100 orang peserta.
Ketua
Bawaslu Kuningan, Ondin Sutarman, berharap, dengan diskusi SADIDA ini bisa
mendapatkan penjelasan sehingga bisa memberikan manfaat dan memperoleh ilmu
dalam menyongsong Pemilu dan Pilkada 2024.
“Selain itu
juga, bisa menjadi bekal dan juga formulasi sebagai langkah antisipasi dalam
menjalankan tugas penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada 2024,” katanya.
Sementara
itu, Pimpinan Bawaslu RI, Mochamad Afipudin, memaparkan materi desain kelembagaan
pada Pemilu dan Pilkada serentak Tahun 2024 menghadapi tantangan yang paling
utama adalah belum beranjaknya pada undang-undang yang berbeda.
“Tetapi kita
dihadapkan pada beban pelaksanaan pilkada dan pemilu yang sangat beriringan
sehingga sangat berisian antara tahapan yang satu dengan yang lainnya,” jelasnya.
Menurut
Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu Republik Indonesia ini, ada beberapa
isu kesiapan yang sedang digalakkan Bawaslu RI yaitu Strategi Pengawasan dengan menyusun dan
meningkatkan mutu regulasi dalam rangka mengokohkan dasar pijakan regulasi.
Kemudian, Pengembangan
pengawasan yang sistematis, integrative berbasis teknologi. Peningkatan
dukungan layanan administrasi, organisasi dan saran prasarana. Penguatan kerja sama
antar lembaga. Peningkatan keterlibatan masyarakat dalam pengawasan
partisipatif.
Selain
berbicara isu kesiapan, Mochamad Afipudin juga menjelaskan inovasi pengawasan
yang menjadi konsen Bawaslu yaitu sekolah kader pengawasan partisipasipatif,
penguatan kembali desa/kampung anti politik uang. Formulasi pojok pengawasan
dan patroli pengawasan.
Dalam materi
terakhirnya, Afipudin menutup dengan tantangan Pemilu dan Pilkada 2024 antara
lain, Beban kerja penyelenggara pemilu dengan waktu yang bersamaan. Data
pemilih. Penanganan pelanggaran. Penggunaan teknologi informasi. Penyediaan
anggaran dan Pelaksanaan tugas dan wewenang Bawaslu.
“Pemilu 2019
merupakan sebuah refleksi bagi kita semua dengan beban kerja yang begitu besar
terutama di jajaran penyelenggara level bawah,” kata Kordiv Humas dan Hubal
Bawaslu Jawa Barat, Lolly Suhenty, menambahkan.
Dengan
demikian, masih kata Lolly, banyak korban yang berjatuhan dan meninggal dunia
menjadi syahid dalam proses berdemokrasi di negara ini.
Karena
regulasi tidak mengalami perubahan maka sesungguhnya secara Sumber Daya Manusia
perlu juga dipikirkan bahwa akan ada tantangan besar bagaimana apa yang terjadi
di 2019 bisa diantipasi dengan dengan formula baru sehingga bisa lebih baik dan
maksimal.
Oleh karenanya,
perlu mendorong secara kuat terjadinya konsolidasi masyarakat partipatif yang
didorong secara terus menerus dengan tujuan supaya pemilu dan pilkada 2024 harus dijadikan momentum konsolidasi
masyarakat sipil dan konsolidasi antar penyelenggara pemilu.
Selain itu, teknologi
informasi dan komunikasi pada tahun 2024 sebuah keniscyaan terlepas pandemic
masih ada atau tidak tetapi pengunaan teknologi informasi tidak akan mundur.
“Karena itu
tantangan kita memastikan secara regulasi kelembagaan diperkuat soal digitalisasi
ini, baik dalam kontek pengawasan, penanganan pelanggaran dan lainnya,”
katanya.
Memang
masalah utama di Jawa Barat ini adalah sinyal, hal itu tercermin ketika Pilkada
2020 mengalami masalah 2403 titik di Jawa Barat dalam sinyal padahal digitalisasi
akan terus maju yang harus dijadikan solusi bersama.
Acara
Diskusi Daring ini ditutup dengan tanya jawab dan sharing terkait issue seputar
Pemilu dan Pilkada 2024 dengan balutan santai tapi tidak menghilangkan esensi
acara tersebut.
deha
Sumber : Bawaslu Kuningan.
Post a Comment