Hebat Euy... Warga Desa Ciherang Mengolah Sampah Menjadi Pupuk
KUNINGAN (KN),- Warga RT 07 RW 02
Desa Ciherang, Kecamatan Kadugede, berhasil membuat alat pembakar sampah anorganik
yang ramah lingkungan dan dapat dimanfaatkan menjadi pupuk.
Keberhasilan tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Kuningan, HM. Ridho Suganda yang berkunjung ke Desa Ciherang saat meninjau alat pembakaran sampah didampingi Ketua RW 02, Marjuni.
“Saya
mewakili Pemerintah Daerah Kuningan mengucapkan terima kasih kepada kepala desa,
RW dan masyarakat Desa Ciherang yang telah memecahkan permasalahan sampah dengan
membuat sebuah alat pembakar sampah,” kata Wabup Ridho, Senin (19/4/2021).
Ia berharap bisa
dicontoh oleh desa-desa lainnya karena Pemkab Kuningan siap membantu agar
kapasitasnya lebih besar dan ramah lingkungan, sehingga akan berdampak pada
perekrutan tenaga kerja pengolah sampah yang lebih banyak.
Dengan
adanya tempat pengolahan sampah ini bisa menjadi salah satu sumber pendapatan
bagi masyarakat. Gagasan seperti ini menunjukkan adanya inovasi warga di
tengah pandemi Covid-19 yang sedang melanda.
“Ini menunjukkan
orang Kuningan tidak menyerah di tengah pandemi dan terus melawan dengan
berbagai inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat,” ucapnya.
Disebutkan, sampah
di Kabupaten Kuningan rata-rata dihasilkan dari rumah tangga sekitar 440 ton
per harinya.
Apabila
kondisi ini dibiarkan dan terus berlanjut tanpa adanya penangulangan yang baik,
tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan berbagai masalah lingkungan dan
kesehatan, termasuk bencana alam seperti banjir.
Sementara
itu, Ketua Rw 02, Marjuni, selaku penggagas pengolahan sampah mengatakan,
dirinya bersama masyarakat merasa terpanggil untuk membuat mesin pembakaran
sampah setelah terjadinya bencana alam yang diakibatkan oleh sampah.
Alat
pembakar sampah tersebut, baru bisa dimanfaatkan masyarakat di desanya secara
bergiliran.
“Karena daya
tampungnya masih terbatas, maka penggunaannya bergiliran. Hari ini digunakan
membakar sampah dari Dusun Pahing, besoknya Dusun Manis dan seterusnya,” katanya.
Untuk pekerja pengolahan
sampah secara bergantian oleh warga di lingkungannya sesuai dengan jadwal piket
siskamling.
“Karena
proses pembakaran sampah dilakukan pada malam hari yang mendapat giliran jadwal
ronda, ya mereka yang membakar sampah,” katanya.
deha
Sumber : Diskominfo Kuningan
Post a Comment