Jumlah Orang Gila di Kuningan Berkurang
KUNINGAN,-
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Kuningan saat ini jumlahnya
berkurang karena meninggal dunia atau pindah tanpa diketahui alamatnya.
“Meskipun sekarang jumlahnya menurun namun
antara penambahan dan pengurangannya tidak terlalu
banyak,” kata Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas
Kesehatan Kabupaten Kuningan, Widiani. AR, kepada beberapa wartawan di kantor Dinkes, Kamis (18/2/2021).
Disebutkan, berdasarkan
data dari beberapa Puskesmas, tahun 2017 tercatat 2.232
orang dan pada 2020 ada 1779 dari 2181 karena targetnya 0,15 persen dari jumlah
populasi penduduk.
“Sedangkan menurut jenis kelamin, laki-laki
1125, perempuan 674 orang,” terangnya.
Dari jumlah tersebut, ada yang dirujuk ke
Rumah Sakit di Cirebon, Bogor dan Cisarua Lembang Bandung, bahkan di Cisarua
jika tidak punya BPJS juga diterima.
Meninggalnya ODGJ diakibatkan adanya penyakit
penyerta bukan karena gangguan jiwanya, misalnya terkena TBC atau hipertensi.
“Seperti orang gila dari Subang yang tadinya dipasung
kemudian dirawat di Rumah Sakit Gangguan Jiwa (RSGJ) di Cisarua Lembang
Bandung, ketika dibawa pulang ke Kuningan meninggal karena adanya
penyakit-penyakit,” katanya.
Perawatan ODGJ yang sudah dipulangkan ke
rumahnya harus teratur terutama pemberian obatnya, karena jika tidak, maka akan
kambuh lagi, sebab pengobatan untuk ODGJ seumur hidup.
“Terkadang pihak keluarganya tidak mau
merawat dan memberikan obat secara teratur, maka ODGJ tersebut kambuh lagi,” ucapnya.
Penanganan ODGJ dilakukan terintegral
melibatkan berbagai lintas sektoral, seperti Dinas Sosial dan Kepolisian untuk
mengantisipasi ODGJ tiba-tiba mengamuk.
Dijelaskan, ODGJ berbeda dengan depresi yang
biasa disebut ODMK (Orang Dengan Masalah
Kejiwaan) tapi jika depresi dibiarkan, maka akan menjadi ODGJ.
Di Kabupaten Kuningan ada 9 rumah sakit tapi
tidak satupun yang menyediakan perawatan dan ruangan khusus ODGJ.
Kendala lainnya, satu-satunya psikiater atau
dokter jiwa warga Cirebon yang menjadi PNS di Kabupaten Kuningan melayani pasien
ODGJ hanya hari Selasa dan Kamis, selain hari itu dokter tersebut berada di luar Kuningan.
“Maka kami sering kesulitan dan solusinya
membawa pasien ke rumah sakit di Cirebon,” katanya.
deha
Post a Comment