Monumen KM 0 Kuningan Terkesan “Membodohi” Kalangan Muda
KUNINGAN,- Seperti
yang diberitakan sebelumnya, Jumat (8/1) Monumen KM 0 Kuningan di sebelah utara
Taman Kota atau di seberang Masjid Syiarul Islam, hingga kini masih menimbulkan
polemik.
Berita terkait
:
Bahkan
pemikiran dan pemahaman kalangan muda Kabupaten Kuningan, monumen tersebut
adalah awal mula perhitungan jarak di jalan umum antara Kuningan – Cirebon atau
Kuningan – Ciamis.
Hal itu
terungkap saat kamangkaranews.com menghimpun informasi dari kalangan muda yang sedang
bermain atau jalan-jalan di sekitar Monumen KM 0 Kuningan, Sabtu (9/1/2021).
Seperti yang
dikatakan Randi Nugraha (21), warga Luragung, dibangunnya Monumen Km 0 Kuningan,
kemungkinan dari tempat ini perhitungan jarak kilometer antara Kuningan ke
Cirebon.
“Saya tidak
tahu dimana lokasi tugu titik nol yang sebelumnya,” katanya.
Pemuda
lainnya, Sandi Setiawan (19), warga Desa Ciwaru, mengatakan, Monumen KM 0 Kuningan berhubungan dengan jarak karena biasanya di setiap pinggir jalan
raya ada tugu jarak antara satu kabupaten atau kota dengan yang lainnya.
“Berarti
titik nol jarak dari Kabupaten Kuningan ke Cirebon maupun Ciamis kemungkinan dimulai
dari sini,” kata pemuda yang baru lulus sekolah menengah atas tersebut.
Begitu pun yang
diungkapkan Fahra Yustiaraningsih (18) warga Kelurahan Citangtu, Kecamatan
Kuningan, monumen itu merupakan pusatnya Kuningan.
“Awal mula perhitungan
jarak kilometer dari Kuningan ke kabupaten lain di monumen ini,” kata Fahra siswi
salah satu SMK Negeri ketika jalan-jalan bersama teman dan adiknya.
Ia tidak tahu
tugu nol yang sebelumnya sudah ada karena yang ia tahu setelah dibangunnya Monumen KM 0 Kuningan.
Lain halnya
dengan Yustika Pramestira (24), warga Jakarta kelahiran Kuningan yang bekerja
di perusahaan swasta, ia merasa kagum dengan pembangunan dan penataan Taman
Kota dan Masjid Syiarul Islam.
“Saya
domisili di Jakarta, KTP pun Jakarta tapi lahir di Kuningan, sekarang ke
Kuningan menengok orang tua dan kebetulan ada waktu jadi main ke sini,” katanya.
Menyikapi Monumen KM 0 Kuningan, menurut perempuan cantik itu sangat bagus terutama ada patung kujang
sebagai ciri khas orang Sunda.
Ia setuju
dengan dibangunnya monumen itu karena sebagai dasar awal perhitungan jarak
antara Kabupaten Kuningan dengan kabupaten lain.
Ketika
diberitahu tugu nol yang sebelumnya sudah ada di sebelah utara sekitar 160
meter dari tempat dimana ia sedang berdiri, Yustika merasa kaget karena selama ini ia tidak tahu.
"Kalau begitu
jarak Kuningan ke Cirebon nanti angkanya tidak sama dong, jadinya bertambah 160
meter juga ke Ciamis berkurang 160 meter ?," kata dia balik bertanya.
Ia menambahkan,
sebelum pemerintah membangun Monumen KM 0 Kuningan, apakah planning was perfect
(perencanaan sudah sempurna) atau hanya sekedar menyerap anggaran.
“Keberadaan Monumen KM 0 Kuningan bisa membingungkan, bahkan terkesan “membodohi” masyarakat terutama
kalangan muda kalau tugu nol sebelumnya memang sudah ada seperti yang tadi dikatakan
kang wartawan,” ucapnya.
deha
Post a Comment