Kendati Pemilu Masih Jauh, KPU Kuningan Rutin Mendata Jumlah Pemilih
KUNINGAN,-
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kuningan, Asep. Z. Fauzi,
menyebutkan, jumlah potensi pemilih sampai Januari 2021 sebanyak 859.081,
mencakup 432.507 pemilih laki-laki dan 426.574 pemilih perempuan.
Hal itu
dikatakan usai memimpin rapat pleno rekapitulasi pemutakhiran daftar pemilih
berkelanjutan (DPB) secara virtual, didampingi jajaran anggota dan sekretariat
KPU, di aula setempat, Jumat (29/1/2021).
“Pleno
digelar secara rutin setiap akhir bulan untuk menetapkan data agregat potensi
pemilih,” kata Asfa panggilan akrabnya Ketua KPU, kepada kamangkaranews.com, melalui WhatsAppnya.
Masih kata
Asfa, rapat pleno masih digelar secara daring, mengingat sampai sekarang masih
berada di tengah situasi pandemi Covid-19.
“Ini sebagai
bentuk kepatuhan kita terhadap protokol pencegahan Covid-19. Mudah-mudahan
dengan cara ini penyebaran Covid-19 dapat ditekan,” harapnya.
Dijelaskan, kegiatan
pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan dilakukan guna menindaklanjuti amanah
UU Nomor 7 Tahun 2017.
Pihaknya
berterima kasih kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kuningan
yang selalu sinergis membantu proses pemutakhiran data. Tanpa sinergitas ini
kata dia, KPU akan kesulitan menjalankan amanah di atas.
“Terima
kasih kami sampaikan kepada jajaran Disdukcapil Kuningan. Semoga sinergitas ini
dapat terus terjaga. Tentu saja seusai harapan kita semua, pada saatnya
pemilihan nanti Kabupaten Kuningan akan memiliki daftar pemilih yang
betul-betul mutakhir dan berkualitas,” ucapnya.
Ia mengajak
seluruh peserta rapat untuk intensif menggelar kegiatan pendidikan politik. Hal
tersebut dirasa penting untuk mengisi ruang kosong sebelum nantinya memasuki
tahapan pemilihan.
“Kegiatan
dimaksud baik yang digelar secara formal, nonformal, maupun informal,” katanya.
Dengan
begitu diharapkan akan terjadi perubahan kualitatif pada pemilih. Sehingga
mereka akan semakin cerdas dan bertanggung jawab saat menggunakan hak
politiknya.
Pada
dasarnya jajaran penyelenggara pemilihan lebih fokus kepada pendidikan pemilih
saat ada pemilihan.
“Nah,
sebelum itu terjadi tentu menjadi tanggung jawab kita semua untuk melakukan
pendidikan politik. Utamanya oleh pihak pemerintah, partai politik, perguruan
tinggi dan komponen strategis lainnya,” katanya.
deha
Post a Comment