Komisi III DPRD Kuningan Kesal Jalan Depan Masjid Syiarul Islam Sudah Rusak
KUNINGAN,- Ketua Komisi III DPRD Kuningan, Dede Sudrajat dan anggota lainnya nampak kesal melihat beberapa titik jalan aspal di depan Masjid Syiarul Islam kondisinya sudah rusak, padahal jalan itu termasuk penataan Taman Kota dan Masjid.
Hal itu
terungkap ketika Komisi III DPRD Kuningan melakukan monitoring terhadap
pekerjaan infrastruktur penataan Taman Kota Kuningan dan renovasi Masjid
Syiarul Islam, Selasa (26/01/2021).
“Ini demi
keselamatan para pengguna jalan juga, jadi kami meminta kepada pengembang untuk
memperhatikan kualitas. Ini anggarannya besar belum lagi nanti ada tahap dua,
jangan buang-buang uang rakyat," tandas Dede didampingi anggota Saldiman
Kadir.
Senada
dengan itu, Momon Suherman, mengaku sangat menyayangkan. Ia menyoroti
pengawasan terhadap proses pekerjaan yang dilaksanakan.
"Ini
lemah pengawasannya, nanti kita panggil siapa yang mengawasi pekerjaan ini,"
ucapnya.
Ia meminta
kepada pengembang jangan mengandalkan masa pemeliharaan, kemudian tidak
memperhatikan kualitas pekerjaan.
"Pemeliharaan
itu kalau ada hal-hal yang di luar prediksi seperti bencana dan sebagainya.
Pengembang harus mengutamakan kualitas diawal pekerjaannya," tandas Momon.
Sedangkan, Sri
Laelasari, meminta agar dalam perbaikan kerusakan yang saat ini sedang
dilakukan benar-benar bagus. Karena lokasi tersebut telah jadi tempat yang
menjadi tujuan warga di Kuningan dan jadi pusat perhatian.
"Kalau
bisa ini (aspal jalan) dikupas dulu dan dibuat rata. Juga kami melihat lubang
drainasenya kurang sehingga tidak bisa mengalirkan genangan air saat hujan,"
ujar Sri.
Sementara
itu, pihak pengembang, Muhtar Luis mengakui masih terdapat kekurangan dalam
pekerjaan yang dilaksanakannya. Ia menyebutkan bahwa setiap hari selalu
melakukan kontrol dan perbaikan yang dirasa kurang.
"Kami
juga kewalahan saat waktu yang diberikan hanya dua setengah bulan. Kalau sekira
enam bulanan mungkin kami bisa membuat ini bagus," katanya.
Ia mengakui telah
maksimal mengerjakan proyek revitalisasi taman kota tersebut. Bahkan untuk
mengejar waktu pengerjaan, pihaknya memperkerjakan 200 orang setiap hari sejak
Bulan Oktober 2020 lalu.
"Kami
bertanggung jawab untuk perbaikan jika ada yang kurang, ini kan masih ada masa
pemeliharaan dan belum diserahkan kepada pemerintah," katanya.
Masih di
tempat yang sama, Kabid Cipta Karya Dinas PUTR Kuningan, Asep Abdul Mukti, mendampingi
Sekdis PUTR, Yudi Nugraha, mengatakan, monitoring anggota DPRD Kuningan memang
hal yang wajar dan rutin dilaksanakan.
"Iya
ini kegiatan rutin, selain monitoring di sini juga akan dilakukan monitoring di
lokasi bencana alam," terangnya.
Pihaknya,
akan terus mengawasi pekerjaan revitalisasi taman kota ini hingga selesai,
karena masih dalam masa pemeliharaan.
"Nanti
juga akan ada tahap 2 dengan anggaran APBD Provinsi sebesar Rp 10 Miliar untuk
kawasan sebelah selatan," kata Asep.
deha
Post a Comment