Mahasiswa UPS Tuntut Keringanan Biaya Kuliah
TEGAL (KN) Mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal
menuntut adanya keringanan biaya perkuliahan dari pihak Yayasan Pendidikan Pancasila, pasalnya dimasa
pandemi sekarang mahasiswa merasa terbebani dengan kondisi ini.
Hal ini diungkapkan oleh Andika Fahli Pratama
kepada media ini, Selasa (1/9/2020) di sela-sela kegiatan kampusnya.
Koordinator Aksi Mahasiswa, Andika Fahli Pratama |
"Pergerakan yang dilakukan oleh
mahasiswa kemarin merupakan akibat dari kegiatan perkuliahan yang dilakukan
dengan sistem daring, yang mana dimasa pandemi sekarang berdampak ke semua
sektor termasuk sektor ekonomi,” katanya.
Tak terkecuali pada saat ini dengan adanya
perkuliahan dengan sistem daring maka berdampak pada kebutuhan kuota untuk bisa
mengikuti kegiatan perkuliahan, ditambah dengan keadaan resesi sekarang pihak universitas
tidak mengeluarkan regulasi atau kebijakan.
Menurutnya, sebenarnya pihak universitas
mempunyai wewenang untuk mengambil diskresi penuh untuk mengambil kebijakan
meskipun tidak ada aturan dalam Kemendikbud. Padahal Kemendikbud sudah membuat
aturan bahwa PTN wajib memberikan keringanan hingga 60%.
“Atas dasar itulah kami kawan- kawan
mahasiswa mendesak kepada pihak universitas untuk segera membuat kebijakan yang
sama untuk meringankan beban kami, karena kalau tidak maka dikhawatirkan kami
akan mengambil langkah cuti bersama,” katanya.
Dari kejadian kemarin, imbuhnya, belum ada
keputusan yang pasti dan mengikat, masih mengambang masih menunggu sementara
hari Senin kemarin merupakan batas waktu pembayaran biaya perkuliahan.
“Maka kami harus bagaimana ?," tanya dia.
Sementara itu, Agus Yulianto selaku humas
Yayasan Pendidikan Pancasakti saat ditemui media ini diruang kerjanya
mengatakan, sebenarnya terkait aksi demo senin kemarin hanya miss komunikasi
saja.
Surat permohonan keringanan biaya perkuliahan
yang disampaikan mahasiswa kepada yayasan baru diberikan kepada rektor hari
Kamis minggu kemarin, dikarenakan hari Jum'at banyak kegiatan maka rencananya akan
ditindaklanjuti hari Senin kemarin jam 10.00 wib.
“Namun oleh mahasiswa kami dianggap tidak
merespon apa yang menjadi kehendak para mahasiswa," katanya.
Ditambahkan, hingga hari ini pihaknya masih
mencari solusi untuk mengambil keputusan dengan Yayasan Pendidikan Pancasakti
(YPP) terkait tuntutan mahasiswa.
Pewarta : sR
Editor : deha
Post a Comment