Felix Irwan Meriahkan Dies Natalis ke-22 SMAN 4 Pekalongan
PEKALONGAN
(KN),- Felix Irwan turut memeriahkan Dies Natalis ke-22 SMAN Pekalongan yang menggelar
Lomba Rebana tingkat SMA/MA/SMK se-Jawa
Tengah dari tanggal 27 Januari 2009 hingga saat ini, 29
Januari 2020.
Selain itu juga,
Dies Natalis ke-22 mengadakan berbagai
kegiatan lainnya seperti Jalan Sehat, Fun Bike dan Ajang Bakat Siswa-Siswi SMA
Negeri 4 Pekalongan.
Felix menyanyikan
lagu berjudul “Kekasih Bayangan” sebagai pembuka acara musik dan dilanjutkan dengan
lagu “Aku Masih Seperti Yang Dulu” sebagai penutup, sehingga menambah kemeriahan acara Dies Natalis ke-22 yang
digelar di sekolah tersebut, Rabu (29/1/2020).
Pada kesempatan itu, turut hadir mantan
Kepala SMAN 4 Pekalongan, Jazuli, mengatakan, Dies
Natalis SMAN 4 Pekalongan adalah tradisi yang positif karena dalam
kegiatan ini bisa melatih keterampilan siswa dalam berorganisas, melatih siswa
dalam hal seni sebagai ekspresi terhadap hiburan.
“Ada aplikasi itu dan masih
banyak manfaatnya tapi jangan meninggalkan nilai-nilai spiritualnya,” katanya.
![]() |
Felix Irwan bersama Kepala SMAN 4 Pekalongan, Yulianto Nurul Furqon |
Sedangkan Kepala SMAN 4 Pekalongan,
Yulianto Nurul Furqon, menuturkan, kegiatan Dies
Natalis sudah menjadi konvensi adat yang harus dilaksanakan karena sejak
semula merupakan permintaan anak-anak, termasuk semua panitianya juga dari
anak-anak.
Dikatakan, kegiatan yang dilaksanakan
setiap tahun tersebut itu ada dua yaitu internal dan eksternal. Internal mengundang Jetstar
tapi biasanya regional maupun nasional untuk intern anak-anak dengan alumni dan
tidak mengundang atau menjual karcis karena dilakukan dari mereka dan untuk
mereka.
“SMAN 4 Pekalongan tidak hanya menonjol
dalam segi akademisnya saja tetapi tapi dari non akademis pun kita banyak
prestasinya seperti di Kejurda Atletik Wanita menjadi juara umum,” katanya.
Kemudian sisi seninya, SMAN 4 bisa
mengadakan lomba yang luar biasa, seperti Lomba Rebana kemarin yang diikuiti
pesertanya dari SMA Brebes sampai SMA Kendal, merupakan kegiatan religius yang
sudah menjadi ciri khas.
Ia menyampaikan
permohonan maaf tidak bisa mengikutsertakan semua calon peserta karena keterbatasan
waktu sehingga membatasi jumlah peserta lomba hanya 11 peserta.
“Jika diterima semuanya tidak akan
selesai dalam satu waktu yang sudah ditentukan dan selain itu juga kami menyampaikan
terima kasih kepada teman-teman SMA lainnya yang telah ikut partisipasi dalam
kegiatan tersebut,” katanya.
Pewarta : Ojan
Editor : deha
Post a Comment