Presiden Joko Widodo, Enggak Apa Nebeng Sobat Ambyar Buat Bumikan Pancasila
JAKARTA
(KN),- Presiden Joko Widodo, mengatakan, saat ini lebih penting membumikan dan
menanamkan nilai-nilai Pancasila, terutama kepada 129 juta generasi muda atau
18 persen dari seluruh penduduk Indonesia.
Hal itu
dikatakan ketika ketika memberikan presidential lecture tentang internalisasi
dan pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
"Nilai-nilai
ini ditransfer ke siapa? Kita melihat struktur demografi kita ke siapa?
Anak-anak muda kita, yang mau kita kejar ini. Karena ke depan 129 juta
anak-anak muda, itu hampir 48 persen, kalau tidak mengerti masalah ideologi,
enggak ngerti masalah Pancasila berbahaya negara ini," paparnya.
Presiden
menjelaskan, agar Pancasila itu bisa diterima dengan mudah oleh anak-anak muda,
maka jajarannya harus memahami karakteristik anak-anak muda sekarang. Mulai
dari medium komunikasi yang digunakan, tokoh yang mereka ikuti, hingga hal yang
menjadi kesukaan anak-anak muda.
"Hati-hati
di sini, ini zaman sudah berubah, hati-hati. Oleh sebab itu, BPIP juga harus
melihat secara detail ini agar penyebarannya lebih cepat lagi, lebih kuat
lagi," ungkapnya.
Secara lebih
detail, Presiden menyebutkan media komunikasi anak-anak muda sekarang sangat
beragam, mulai dari aplikasi WhatsApp, Telegram, Line, hingga Kakao Talk.
Selain itu
pula, layanan video seperti YouTube, Netflix, hingga Iflix dan media sosial
seperti Instagram, Facebook, Twitter, hingga Snapchat juga kerap digunakan
anak-anak muda.
"Ideologi
Pancasila pun sekarang ini memang harus kita sebarkan, kita banjiri
narasi-narasi besarnya lewat barang-barang ini kalau kita tidak ingin keduluan
oleh ideologi lain yang menggunakan barang-barang yang tadi saya sebut,
hati-hati," jelasnya.
Selain
memahami medium yang tepat, Presiden juga menggarisbawahi soal hal yang disukai
oleh anak-anak muda. Berdasarkan data survei yang diterima Presiden, menurutnya
ada tiga hal yang sangat disukai anak-anak muda, yaitu olahraga, musik, dan
film.
"Enggak
apa-apa, kita nebeng Didi Kempot enggak apa-apa. Titip sama sad boy dan sad
girl enggak apa-apa, di sahabat ambyar enggak apa-apa. Titipkan satu lirik di
'Pamer Bojo' enggak apa-apa. Ini media-media memang disukai anak-anak muda
kita. Musik itu nomor 2 setelah olahraga," tambahnya.
Untuk itu,
Presiden mengimbau jajarannya agar mampu melihat potensi-potensi yang ada untuk
membumikan Pancasila kepada generasi muda. Menurutnya, saat ini content
creator, Youtubers, selebgram, vlogger, dan selebtwit merupakan pihak-pihak
yang memiliki peranan penting dalam penyebaran informasi.
"Hati-hati
ini paling cepat lewat mereka-mereka ini. Media-media inilah yang akan
mempercepat dalam kita membumikan Pancasila," tandasnya.
Turut hadir
dalam acara ini, antara lain Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Presiden ke-5 RI yang
juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati
Soekarnoputri dan jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Sumber : Biro
Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Post a Comment