Penggalangan Dana di SMAN 1 Comal Dikeluhkan Wali Murid
PEMALANG (KN),- Penggalangan dana sumbangan
pengembangan investasi yang dilakukan satuan pendidikan bersama komite SMAN 1
Comal dikeluhkan orang tua/wali murid kelas X, Kamis (17/10/2019).
Pasalnya dalam penggalangan dana tersebut
komite sekolah memberikan angket pilihan nominal sumbangan, diantaranya, paket
pertama sebesar Rp3.400.000 kemudian paket kedua sebesar Rp3.200.000 dan paket
ketiga sebesar Rp3.000.000.
Salah satu orang tua murid kelas X, berinisial
K, kepada media ini mengungkapkan, ia bersama semua wali murid kelas X diundang
oleh komite dan dikumpulkan di aula sekolah.
“Disana ada pengurus komite, kepala sekolah
dan dewan guru, setelah sambutan kepala sekolah dilanjutkan sambutan ketua
komite, selanjutnya komite meminta sumbangan dengan nominal diatas Rp3.000.000,”
sebut dia.
Menurutnya, wali murid protes dengan
sumbangan sebesar itu, kemudian komite membuat angket pilihan dengan nominal
terendah Rp3.000.000 dan tertinggi Rp3.400.000 bisa diangsur selama
setahun.
“Terpaksa kami memilih nominal terendah
meskipun kami sangat keberatan, setelah itu kami diarahkan ke masing-masing
kelas jurusan untuk mengisi pernyataan dan disuruh mengisi sumbangan sebesar Rp3.000.000,”
katanya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Comal, Sumanto,
melalui Waka Humas, Didik saat ditemui di kantornya, mengatakan, semua
kewenangan ada di komite yang melaksanakan komite, sekolah hanya sebagai
mediator saja.
Berkaitan dengan kegiatan penggalangan dana
sudah sesuai dengan Permendikbud no 75 tahun 2016, komite sudah mempunyai SK
komite AD/ART dan program kerja yang jelas.
Kegiatan penggalangan dana ini untuk kegiatan
yang akan dilaksanakan dan sudah dilaporkan ke cabang dinas pendidikan provinsi
Jateng wilayah XII,soal berita acara rapat musyawarah, rincian kebutuhan biaya
semua komite yang tahu silahkan datang ke ketua komite," katanya.
Terpisah, Ketua Komite Sekolah, Kusyatin,
saat ditemui di SDN 3 Muncang, Kecamatan Bodeh, menampik apa yang disampaikan
oleh waka humas bahwa berita acara musyawarah ada pada dirinya dan ternyata
AD/ART juga belum ada.
“Saya dibentuk sebagai pengurus komite dari
tahun 2017 dan sudah mempunyai SK komite tetapi untuk susunan AD/ART hingga
sekarang belum ada masih dalam rancangan dikarenakan kesibukan jujur saja kalau
AD/ART belum ada,jadi untuk berita acara musyawarah ada di sekolah bukan di
saya," ungkapnya.
Menurutnya, dalam penggalangan dana memang ada
tiga angket pilihan dan semua menyetujui pilihan terendah di nominal Rp3.000.000.
SR
Post a Comment