Pemerintah Tetapkan Tujuh Agenda Pembangunan RPJMN 2020-2024
JAKARTA (KN),- Pemerintah telah menetapkan 7
agenda pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Tahun 2020-2024.
Seperti yang dikutip dari www.tehtyastar.com, Senin (29/7/2019) Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang
Brodjonegoro, menerangkan mengenai 7 agenda pembangunan.
Antara lain, memperkuat ketahanan ekonomi
untuk pertumbuhan yang berkualitas, mengembangkan wilayah untuk mengurangi
kesenjangan, meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya
saing, revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.
Selanjutnya, memperkuat infrastruktur untuk
mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar, membangun lingkungan hidup,
meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim, juga memperkuat stabilitas
polhukhankam dan transformasi pelayanan publik.
Menurutnya, dibutuhkan kerangka pendanaan
untuk melaksanakan 7 agenda pembangunan. Terdapat tiga strategi utama yang
dilakukan, pertama memperkuat alokasi pada prioritas.
"Kembali lagi prioritas ini sangat
penting. Jangan kalau satu kementerian punya 10 direktorat jenderal semuanya
menjadi prioritas. Itu artinya kementerian tidak punya prioritas. Harus
ditentukan dari 10 ditjen, mana yang diprioritaskan," kata Bambang.
Strategi kedua adalah memperbesar kapasitas
pendanaan dengan menggandeng
BUMN, KPBU dan masyarakat untuk turut serta menjalankan program-program
pemerintah.
Apalagi diperkirakan belanja
kementerian atau lembaga hanya dapat mendanai 20% - 25% untuk seluruh pembangunan.
Karena masyarakat saat ini semakin antusias
ingin ikut dalam melaksanakan agenda pembangunan, banyak yang tertarik
mengurangi stunting dan memperbaiki pendidikan masyarakat. Lebih baik aspirasi
masyarakat tersebut ditampung, diakomodir dan dikerjasamakan dengan upaya
pemerintah.
“Dengan melakukan pembangunan melalui skema
KPBU, pemerintah memang hanya menjadi rekan atau partner. Akan tetapi, menurutnya
skema ini menjadi solusi terbaik untuk mempercepat pembangunan infrastruktur,”
katanya.
Strategi selanjutnya adalah memperkuat
delivery mechanism, atau menyusun rencana program pembangunan hingga tingkat
proyek dan major project sebagai alat kendali.
Sementara, pada 2020-2024, terdapat berbagai
major project yang dijalankan. Beberapa di antaranya antara lain percepatan
penurunan angka kematian ibu dan stunting, penyelesaian kawasan pariwisata
yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo dan Wakatobi.
Kemudian, pendidikan dan pelatihan vokasi
untuk industri 4.0 serta pembangunan tol Sumatera dan trans Papua, juga
pengembangan wilayah metropolitan.
“Pengembangan wilayah metropolitan ini tak
hanya di Jawa seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya, tetapi juga di
luar Jawa yaitu Palembang, Banjarmasin, Makassar dan Denpasar,” katanya. (red)
Post a Comment