Warung Makan Ta’awun Tak Ada Hubungannya Dengan Agenda Politik
KUNINGAN (KN),- Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda
Muhammadiyah Provinsi Jawa Barat, Iu Rusliana, mengatakan, Jumat (1/3/20109) Warung
Makan Ta’awun Pemuda Muhammadiyah di halaman Masjid Syiarul Islam tidak ada
hubungannya dengan agenda politik.
Ia menegaskan, kegiatan Warung Makan Ta’awun merupakan
aksi sosial yang lebih diperluas. Jangan merusak agenda kebaikan dan sosial
yang sudah lama disusun. Misalnya di Bandung, Gubernur Jabar juga didaulat
melayani makan siang masyarakat.
“Kan Muhammadiyah selama ini sudah menjadi
sebuah gerakan dakwah yang pro pendidikan, kesehatan dan sosial. Kita punya
panti asuhan ada ribuan. Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat, tepatnya di Bandung, punya
satu panti asuhan,” katanya.
Dijelaskan, memberi makan di panti asuhan
pasti tiap hari. Tapi kegiatan seperti ini yang menjadi sasarannya adalah masyarakat
umum dilakukan sebulan sekali.
“Di beberapa daerah, kami melakukannya satu minggu sekali. Sebagai bagian dari penguatan dakwah dan sosial kepada
masyarakat termasuk di Kuningan sudah dilaksanakan beberapa kali dan baru
dilakukan sebulan sekali,” katanya.
Semua tergantung kemampuan masing-masing daerah
dan donaturnya. Di tiap daerah rata-rata satu bulan sekali. Sedangkan di
wilayah dan pusat tiap minggu.
“Muhammadiyah tetap on the track melakukan
kebaikan termasuk bidang pendidikan dan kesehatan. Banyak lembaga pendidikan sudah
dibangun. Begitu pula bidang kesehatan di Jawa
Barat ada 27 rumah sakit,” sebut dia.
Menyikapi tahun politik, Pemuda Muhammadiyah bersikap
netral dan menyerahkan pilihannya kepada masing-masing kader agar jangan
golput.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan
Pusat Pemuda Muhammadiyah, Sunanto, mengatakan, ke depan konsepnya akan dikembangkan
ke ekonomi. Tiap Jumat Warung Makan Ta'awun, sedangkan hari lainnya bisa
berjualan.
“Tapi intinya mau berbagi kepada sesama
sebagai bentuk sumbangsih kami untuk meringankan beban orang-orang yang membutuhkan,”
katanya.
Warung Makan Ta’awun merupakan konsep nasional.
Nantinya bukan hanya memberi nasinya saja tetapi memberikan kailnya agar jangan
ada ketergantungan, harus mandiri dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami menucapkan terima kasih jika Pemkab
Kuningan mensuport kegiatan seperti ini. Begitu pula dari masyarakat lain yang
ingin berbagi kepada sesama,” katanya.
deha--
Post a Comment