Deni Hamdani, Calon Sekda Jabar “Kecil-Kecil Kuda Kuningan”
KUNINGAN
(KN),- Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan, Deni Hamdani, menuturkan, sesuai
filosofi Kecil-Kecil Kuda Kuningan (biar kecil kencang larinya), itulah yang menjadi semangat untuk mengikuti
open bidding calon Sekda Provinsi Jawa Barat.
“Alhamdulillah,
ASN produk Kuningan bisa memberikan sebuah gambaran tentang kapasitas yang
dimiliki oleh Kabupaten Kuningan,” katanya kepada media ini di kantornya, Rabu
(18/12/12019).
Ia berhasil
masuk ke lima besar mencakup Uji Kompetensi, Penulisan Makalah, Pemeriksaan
Kesehatan dan Penelusuran Rekam Jejak dalam rangka Pengisian Jabatan Pimpinan
Tinggi Madya Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat.
Kendati
demikian, ia mengakui dalam open bidding itu rankingnya berada di urutan paling
bawah bersaing dengan pejabat eselon tingkat provinsi. Di satu sisi merupakan
kebanggaan karena ASN produk Kuningan bisa tembus lima besar dan di sisi
lainnya ia merasa masih perlu banyak belajar.
“Niat
saya sebagai ASN produk Kuningan wajib menyukseskan Visi Jabar Juara Lahir
Batin, mengabdi kepada bangsa, negara dan masyarakatnya. Sekarang peluang
menjadi Sekda Jabar sedang dilakukan oleh tim pansel yang kapasitasnya sangat luar
biasa,” katanya.
Menurutnya,
tim pansel calon Sekda Jabar sangat obyektif, parameter maupun standarnya untuk
calon pimpinan KPK. Apalagi ketua panselnya mantan pimpinan KPK, tentunya tidak
mau menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan Jawa Barat.
“Tahap
selanjutnya, tes wawancara tanggal 20 Desember 2019, jam 08.00 WIB di Hotel
Prama Grand Preanger Jalan Asia Afrika nomor 81 Bandung,” katanya.
Adapun
hasilnya, ia menyerahkan kepada Yang Maha Kuasa karena manusia wajib berikhtiar
dan berusaha sesuai kemampuannya tapi segala sesuatunya sudah diatur atas
kehendak-NYA.
Terkait
filosofi orang Kuningan, ia mengungkapkan, sejak dahulu sudah dikenal “Lebar Wawanen”
(besar keberanian, red). Termasuk berani membela tanah air berperang membantu
Fatahillah mengusir Portugis dari tanah Sunda Kelapa (Jayakarta/Jakarta).
“Makanya
di Jakarta ada kawasan bernama Kuningan, sejarahnya berasal dari zaman dulu
ketika Fatahillah berhasil membebaskan Sunda Kelapa, para pejuang kita mau
pulang ke Kuningan tapi dilarang dan akhirnya diberikan lahan tempat tinggal
dan diberi nama Kuningan,” paparnya.
deha--
Post a Comment