Benarkah Legenda Tangkuban Perahu Sebenarnya di Kuningan ?




KUNINGAN (KN),- Untuk membuktikan ucapan sesepuh Kabupaten Kuningan, Almarhum E. Madrohim yang juga mantan Sekda Kuningan, kalau legenda Gunung Tangkuban Perahu yang asli sebenarnya ada di Kabupaten Kuningan, Komunitas Ngahiang Dawuh mengunjungi Puncak Manik di Desa Gunungsari, Kecamatan Cimahi, Minggu (6/1/2019).

Ketua Ngahiang Dawuh, Apip Mustopa, mengatakan, rombongan sebanyak 10 orang berangkat dari Kuningan pukul 09.00 wib. Jalur yang didaki dari tengah dan tiba di Puncak Manik pukul 12.30 wib.

“Disana terdapat pancuran emas, tempat mandi bidadari. Ada juga tempat Centring Manik, Selirnya Prabu Siliwangi. Tidak sembarang orang diperbolehkan masuk. Harus izin dulu kepada kuncen dan bisa diperoleh keterangan tentang sejarah Tangkuban Perahu selama ini,” katanya.

Seperti diketahui bersama, legenda terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu merupakan cerita legenda seorang anak laki-laki yang mencintai ibunya. Kemudian sang ibu memberikan syarat untuk dibuatkan perahu besar selama satu malam. Namun perahu yang diminta belum selesai dibuat, pada tengah malam terdengar suara ayam berkokok pertanda fajar akan segera datang.

“Kemudian sang anak laki-laki marah dan menendang perahu besar tersebut, sehingga terbentuklah gunung menyerupai perahu terbalik,” katanya.

Menurutnya, setelah datang kesana dan melihat langsung Puncak Manik, ternyata sangat mirip dengan bentuk perahu terbalik. Ia teringat cerita Almarhum  E. Madrohim, kalau Tangkuban Perahu sebenarnya ada di Kuningan.

--deha          


Diberdayakan oleh Blogger.